Ikuti Kami :

Disarankan:

Banjar Tingkatkan Kesehatan Masyarakat dengan Transformasi Layanan Primer

Senin, 18 November 2024 | 17:39 WIB
Banjar Tingkatkan Kesehatan Masyarakat dengan Transformasi Layanan Primer
Banjar Tingkatkan Kesehatan Masyarakat dengan Transformasi Layanan Primer. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Kota Banjar kini menjadi pelopor dalam penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP), dengan 10 Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu, telah mengadopsi program ini.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Kota Banjar kini menjadi pelopor dalam penerapan Integrasi Layanan Primer (ILP), dengan 10 Puskesmas, termasuk Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Posyandu, telah mengadopsi program ini.

Inisiatif ini dilaksanakan sesuai dengan Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 2015 Tahun 2023 untuk meningkatkan pelayanan kesehatan berbasis kebutuhan masyarakat.  

Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjar, Saefudin, menyatakan bahwa semua Puskesmas di wilayah tersebut telah mengintegrasikan ILP guna memperluas akses layanan kesehatan.  

"Semua Puskesmas di Kota Banjar sudah menerapkan ILP," ungkap Saefudin, Senin (18/11/2024).  

Pj Wali Kota Banjar, Ida Wahida Hidayati, sebelumnya meluncurkan program ini dalam sebuah acara di Aula Somahna Bagja Dibuana, Rabu (6/11).

Acara tersebut dihadiri oleh pejabat Kementerian Kesehatan RI, Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat, Forkopimda Kota Banjar, serta para Kepala Puskesmas.  

Ida menekankan pentingnya ILP sebagai bagian dari transformasi sistem kesehatan nasional yang menitikberatkan pada pelayanan yang komprehensif, berkesinambungan, dan sesuai siklus hidup.

"Dengan ILP, masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, mulai dari pencegahan hingga penanganan penyakit," jelasnya.  

ILP mengubah paradigma pelayanan di Puskesmas dengan pendekatan berbasis siklus hidup melalui klaster-klaster intervensi. Hal ini memungkinkan pelayanan kesehatan yang lebih terintegrasi.

"Saya berharap Puskesmas di Banjar terus meningkatkan kualitas layanan dan memberikan edukasi kesehatan agar masyarakat tetap sehat dan produktif," tambah Ida.  

Ida juga mendorong kolaborasi antar pemangku kepentingan untuk mendukung implementasi ILP, termasuk penguatan jejaring kesehatan di tingkat Puskesmas, Pustu, dan Posyandu.

"Tim Pembina harus aktif memfasilitasi penyelenggaraan Posyandu berbasis siklus hidup dan melibatkan kader yang kompeten," ujarnya.  

Peluncuran ILP ditandai dengan pemukulan gong oleh Pj Wali Kota dan penandatanganan Komitmen Bersama Penyelenggaraan ILP.

Dengan program ini, diharapkan pelayanan kesehatan di Kota Banjar dapat lebih optimal, menjangkau seluruh lapisan masyarakat, dan menjawab kebutuhan kesehatan secara menyeluruh.

Editor
Link Disalin