CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ciamis menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Tanggap Darurat Bencana bagi Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) Keagamaan, dihalaman Asrama Haji Islamic Center Ciamis, pada Rabu (20/11/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk memperkuat kesiapan masyarakat menghadapi potensi bencana yang sering mengancam wilayah Ciamis, terutama menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
Sekretaris Daerah (Sekda) Ciamis, Andang Firman Triyadi, menyampaikan apresiasinya terhadap pelaksanaan kegiatan ini.
“Kegiatan ini merupakan upaya penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan petugas, sukarelawan, dan masyarakat dalam menghadapi bencana,” ujarnya.
Ia menekankan pentingnya peran ormas keagamaan dalam mendukung kesiapsiagaan bencana.
"Ciamis berada di zona merah pergerakan tanah. Pelatihan ini menjadi langkah strategis untuk mempersiapkan masyarakat menghadapi potensi risiko, terutama demi kelancaran Pilkada," ungkapnya.
Ia juga menyebut beberapa wilayah rawan, seperti Cihaurbeuti, Panumbangan, Sukamantri, Panawangan, dan Sukadana, yang sudah mengalami pergerakan tanah.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Ciamis, Ani Supiani, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menyiagakan tim tanggap darurat di 27 titik rawan bencana.
"Di Tambaksari, akses evakuasi sangat sulit. Namun, kami terus berupaya menyiapkan langkah antisipasi untuk meminimalisir dampak bencana," ujarnya.
Simulasi pelatihan melibatkan berbagai pihak, termasuk Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ciamis.
Dalam kesempatan tersebut Komisioner Divisi Perencanaan Data dan Informasi KPU Ciamis, Tohirin menjelaskan bahwa bencana alam dapat memengaruhi proses Pilkada, khususnya distribusi logistik dan pemungutan suara.
"Kami memastikan TPS berada di lokasi yang aman dan semua kebutuhan logistik terpenuhi sebelum hari pencoblosan tiba," jelas Tohirin.
Kegiatan ini juga melibatkan dari Baznas Tanggap Bencana, relawan Tagana, dan berbagai relawan lainnya.
Sekretaris Baznas Ciamis, Kikin Muttaqin, menyatakan bahwa pelatihan ini penting untuk menggerakkan peran aktif ormas dalam mendukung demokrasi.
"Ini adalah pelatihan perdana yang melibatkan relawan dalam konteks Pilkada. Kami berharap ormas keagamaan siap berperan aktif di masa darurat," katanya.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan tercipta sinergi yang kuat antara pemerintah daerah, penyelenggara Pemilu, dan masyarakat, guna memastikan kesiapan menghadapi bencana sekaligus menjaga kelancaran pelaksanaan Pilkada.