TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Dewan Koperasi Indonesia Daerah (Dekopinda) Kota Tasikmalaya menggelar Sarasehan Politik Perkoperasian pada Kamis (8/8/2024) pagi, di Graha Mitrabatik, Jalan Moch Hatta, Kelurahan Sukamanah, Kecamatan Cipedes. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-77.
Sarasehan ini seharusnya dihadiri oleh beberapa kandidat Bacakada Kota Tasikmalaya sebagai narasumber, seperti Viman Alfarizi Ramadhan, Ivan Dicksan, Azis Rismaya Mahfud, Muhammad Yusuf, dan Dede Muharram. Namun, hanya dua kandidat yang hadir, yaitu Dicky Chandra dan Andi Ibnu Hadi. Selain itu, acara ini juga menghadirkan narasumber dari kalangan akademisi, yaitu Prof. Dr. H. Kartawan, SE.MP dan Dr. Nanang Rusliana, SE., MSi.
Ketua Dekopinda Kota Tasikmalaya, Agus Rudianto, menyampaikan, bahwa Tasikmalaya memiliki sejarah penting dalam koperasi di Indonesia, termasuk menjadi tuan rumah Kongres Koperasi Pertama pada 12 Juli 1949. "Acara ini merupakan refleksi dalam rangka memperingati Hari Koperasi ke-77. Tasikmalaya memiliki sejarah penting dalam pengembangan koperasi," ujar Agus.
Agus mengatakan, meskipun hanya dua kandidat yang hadir, pihaknya tetap ingin menekankan pentingnya gagasan Bung Hatta tentang koperasi yang berbasis pada gotong royong dan kemandirian sebagai perpanjangan tangan negara dalam mensejahterakan rakyat.
"Walaupun kecewa karena beberapa calon pemimpin Kota Tasikmalaya tidak hadir, kami tetap ingin menyampaikan gagasan Bung Hatta bahwa koperasi bukan hanya untuk mencari keuntungan, tetapi untuk memenuhi kebutuhan bersama," jelas Agus.
Profesor Kartawan dari Universitas Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya mengungkapkan, bahwa koperasi di Indonesia menghadapi berbagai persoalan, yang menyebabkan gaung koperasi semakin meredup. "Kemajuan ekonomi rakyat sangat tergantung pada political will. Saat ini, kebijakan pemerintah belum berpihak pada usaha kecil dan koperasi," ujar Kartawan.
Dia berharap, presiden terpilih Prabowo Subianto dapat memperbaiki masalah ini, mengingat Prabowo adalah putra dari tokoh ekonom Indonesia, Profesor Soemitro Djojohadikoesoemo. "Saya berharap kebijakan Presiden Prabowo dapat sejalan dengan perhatian ayahnya terhadap ekonomi kerakyatan," kata Kartawan.
Kartawan juga menyoroti perlunya revisi terhadap Omnibus Law dan amandemen UUD 45 untuk mendukung ekonomi kerakyatan dan melindungi UMKM serta koperasi. "Perlu amandemen UUD 45 untuk kembali kepada prinsipnya yang asli dan revisi Omnibus Law yang banyak aturan tidak sesuai dengan ekonomi kerakyatan," tambahnya.
Sementara itu, Kadis KUMKM Perindag Kota Tasikmalaya, Apep Yosep, menjelaskan, bahwa ia berperan sebagai pembina koperasi di Kota Tasikmalaya. "Awalnya ada 600 koperasi, tetapi setelah diverifikasi, saat ini ada sekitar 150 koperasi yang masih aktif," kata Apep.