Ikuti Kami :

Disarankan:

Kasus Dua Bocah Curi Kotak Amal di Tasikmalaya Berakhir Damai Lewat Restorative Justice

Senin, 28 April 2025 | 09:37 WIB
Watermark
Kasus Dua Bocah Curi Kotak Amal di Tasikmalaya Berakhir Damai Lewat Restorative Justice. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K

Kasus pencurian kotak amal di Masjid Pondok Pesantren Al-Misbah, Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, akhirnya berujung damai.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Kasus pencurian kotak amal di Masjid Pondok Pesantren Al-Misbah, Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, akhirnya berujung damai.

Kasus pencurian yang melibatkan dua bocah tersebut diselesaikan melalui jalur restorative justice (RJ) oleh Polsek Indihiang, Polres Tasikmalaya Kota.

Kapolsek Indihiang, Kompol H. Iwan, menjelaskan bahwa proses mediasi telah dilakukan pada Sabtu (26/4/2025) dengan menghadirkan semua pihak terkait, termasuk pengurus ponpes, keluarga salah satu bocah, dan ketua rw setempat.

"Alhamdulillah, setelah dilakukan mediasi, semua pihak sepakat untuk berdamai," ujar Kompol Iwan saat dikonfirmasi, Senin (28/4/2025) pagi.

Menurut Iwan, pihak ponpes memilih untuk memaafkan kedua anak tersebut tanpa melanjutkan proses hukum, mengingat keduanya masih berstatus pelajar aktif.

Dijelaskan lebih lanjut, peristiwa bermula saat kedua bocah itu datang ke masjid pada dini hari untuk melaksanakan salat Isya yang tertunda. Karena salah satu dari mereka mengenakan celana pendek, mereka mencari sarung dan menemukannya tergeletak di atas kotak amal.

Saat mengambil sarung, kotak amal yang ternyata sudah terbuka itu membuat mereka tergoda mengambil uang di dalamnya, yang jumlahnya hanya sekitar Rp10 ribu.

Tak berhenti di situ, mereka mencoba membuka kotak amal lain, tetapi karena tak berhasil, malah membawa kotak tersebut keluar masjid. Namun, rasa takut dan penyesalan membuat mereka mencoba mengembalikannya ke dalam. Saat itulah aksi mereka dipergoki warga, hingga mereka melarikan diri dan meninggalkan sepeda motor di lokasi.

Keesokan harinya, kedua bocah itu bersama orang tua salah satu dari mereka mendatangi ponpes untuk meminta maaf dan mengambil motor yang tertinggal. Diketahui, salah satu bocah masih duduk di bangku kelas VII SMP dan satunya lagi kelas X SMA di Kota Tasikmalaya.

Setelah diserahkan ke pihak kepolisian dan menjalani mediasi, seluruh pihak akhirnya sepakat tidak memperpanjang perkara ini.

"Karena kedua anak ini menunjukkan itikad baik dan masih berstatus pelajar, kita prioritaskan pendekatan kekeluargaan," tutup Kompol Iwan.

 

Editor
Link Disalin