TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya terus menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di daerah dengan melakukan perbaikan dan pembangunan fasilitas sekolah.
Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya menunjukkan bahwa terdapat 1.061 bangunan Sekolah Dasar (SD) dan 305 bangunan Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten.
Sebagai bagian dari upaya peningkatan kualitas, Pemkab Tasikmalaya telah memperbaiki dan membangun sebanyak 1.085 ruangan di SD dan SMP.
Dari total ruangan yang diperbaiki, 610 di antaranya merupakan ruang kelas, sementara sisanya mencakup ruang guru, perpustakaan, ruang UKS, dan laboratorium. Langkah ini diambil untuk menciptakan lingkungan belajar yang nyaman dan kondusif bagi siswa dan guru.
Kepala Bidang SMP Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Tasikmalaya, Jani Maulana, menjelaskan bahwa perbaikan ini merupakan bentuk nyata dari komitmen Pemkab Tasikmalaya dalam mendukung pendidikan yang berkualitas.
"Dengan fasilitas yang lebih baik, kami berharap proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih efektif, sehingga kualitas pendidikan di daerah ini meningkat," ujarnya, Rabu (23/10/2024).
Tak hanya perbaikan, Pemkab Tasikmalaya juga mengalokasikan anggaran besar untuk pembangunan ruang kelas baru guna mengakomodasi peningkatan jumlah siswa. Fasilitas tambahan, seperti ruang tata usaha, laboratorium komputer, perpustakaan, dan fasilitas sanitasi, juga terus dibangun untuk mendukung proses pembelajaran.
Kepala Bidang SD, Ahmad Solihin, menambahkan bahwa anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) untuk pendidikan di Kabupaten Tasikmalaya terus meningkat setiap tahunnya.
"Pada 2022, kami menerima sekitar Rp 20 miliar, naik menjadi Rp 25 miliar pada 2023, dan Rp 60 miliar pada 2024. Ini mencerminkan komitmen kami untuk memberikan yang terbaik bagi pendidikan," jelasnya.
Meski demikian, tantangan masih ada. Ahmad mengungkapkan bahwa pandemi COVID-19 sempat menghambat proses perbaikan sekolah, serta kesalahan dalam pengunggahan data kerusakan sekolah di aplikasi Dapodik juga berdampak pada bantuan dari pemerintah pusat. Namun, Pemkab Tasikmalaya terus berupaya memperbaiki situasi ini secara bertahap sesuai dengan ketersediaan anggaran.
Selain perbaikan fisik, pengadaan meubel sekolah seperti bangku dan kursi juga terus dilakukan. Pada 2023, Pemkab Tasikmalaya telah menyediakan 1.976 paket meubel, dan jumlah ini meningkat menjadi 2.625 paket pada 2024.
Ahmad menegaskan bahwa upaya ini dilakukan secara bertahap, mengingat besarnya kebutuhan akan perbaikan fasilitas sekolah yang rusak.
"Kami akan terus memperbaiki sekolah-sekolah yang rusak secara bertahap, sesuai dengan kemampuan keuangan yang ada," tutupnya.