KARAWANG, NewsTasikmalaya.com - Calon Gubernur Jawa Barat Kang Dedi Mulyadi (KDM), mengaku khusus di daerah kawasan industri seperti Karawang, Bekasi dan sekitarnya akan fokus pada peningkatan sumber daya manusia unggul.
Seperti selama ini permasalahan di wilayah industri selalu terjadi keributan akibat kurang optimalnya rekrutmen tenaga kerja lokal atau daerah setempat.
"Supaya keributan ini berakhir, caranya bagaimana? Nanti, kita Provinsi Jawa Barat ke depan akan segera menggulirkan sekolah-sekolah khusus mencetak manajer, jadi kita akan melahirkan manajer baru. Anak-anak yang punya kualifikasi di areal setempat kawasan industri itu disekolahkan dan dijamin sekolahnya oleh pemerintah," jelas KDM usai bertemu dengan ribuan masyarakat di acara Pagelaran Budaya, Sabtu (7/9/2024).
KDM mengaku hal itu telah dilakukannya di Purwakarta saat menjabat bupati dua periode bekerjasama dengan PT Indorama. Bahkan, 300 lulusan siswa sekolah khusus manajer tersebut saat ini telah bekerja di perusahaan swasta dan BUMN seperti Pertamina dan lainnya.
"Keributan yang terjadi pada rekrutmen tenaga kerja adalah keributan tentang kurang optimalnya penerimaan tenaga kerja setempat. Nah, hal ini kita tidak bisa dipungkiri, bahwa di manajemen perusahaan itu kalangan penikmat rata-rata kan bukan orang setempat gitu," kata KDM yang identik dengan ciri khas memakai ikat kapala Sunda.
Dalam pola pengajaran sekolah khusus itu, lanjut KDM, nantinya bukan diajarkan hanya pendidikan berbasis akademis saja. Mereka pun nantinya akan dididik khusus dan akan tinggal di asrama mengikuti pendidikan secara penuh.
"Dididik bagaimana dia cara memakai sepatu, bagaimana cara memakai baju, bagaimana cara memakai dasi, bagaimana etika dalam bergaul dengan pimpinan dan dengan sesama dengan lingkungan. Sehingga dia tumbuh menjadi profesional baru," ujar KDM yang selalu dikerumuni warga yang hendak bersalaman dan berswafoto.
Nantinya, tambah KDM, lulusan sekolah itu akan mendapatkan ijazah setara Diploma 3 siap bekerja dengan keahlian khusus. Lembaganya nantinya akan setingkat politeknik.
"Anggaran, kalau anggaran saya saat di Purawakarta saja sanggup dan tak terlalu mahal. Apalagi, nanti kalau saya jadi pemimpin. Anggaran Jawa Barat pasti sangat mampu sekali," tambah KDM.
Dengan lulusan pekerja dan telah jadi manajer, KDM meyakini lulusan itu akan mampu menyerap pekerja minimal 10 orang. Hal itu, tentunya akan sangat membuka lapangan pekerjaan warga Jawa Barat dan mengurangi angka pengangguran.
"Ke depan saya punya obsesi, ada 10.000 yang dihasilkan manajer. Kalau itu terjadi maka yang 10.000 orang itu nanti bisa membawa 100.000 pekerja, karena satu orang bisa rekrut 10 orang. Nah, kalau bertambah lagi sudah 100.000 manajer, kalau rekrut 100 orang pekerja, sudah satu juta jiwa angkatan kerja di Jawa barat. Industri pun tumbuh di Jawa barat," ungkap KDM.
Dengan demikian, kata KDM, masyarakat Jawa Barat akan mendapatkan pekerjaan dengan mudah dan tak lagi menyalahkan pihak lain. Kemudian, masyarakat Jawa Barat menjadi SDM unggul memiliki keahlian mumpuni di bidang industri yang sesuai klasifikasi pendidikannya dibutuhkan perusahaan.
"Kita enggak usah ribut terus-terusan nuduh pihak lain. Yang harus kita lakukan adalah bagaimana meningkatkan skil dan pendidikan warga Jawa Barat lebih tinggi dibanding tenaga engineering lulusan sarjana lain," tutup KDM.