Ikuti Kami :

Disarankan:

Air Mata dan Kebersamaan Warnai Prosesi Kurban di Kampung Pasanggrahan Tasikmalaya

Jumat, 06 Juni 2025 | 11:26 WIB
Watermark
Air Mata dan Kebersamaan Warnai Prosesi Kurban di Kampung Pasanggrahan Tasikmalaya. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K.

Suasana haru dan kebersamaan menyelimuti prosesi penyembelihan hewan kurban di Kampung Pasanggrahan, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, pada perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025) pagi.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Suasana haru dan kebersamaan menyelimuti prosesi penyembelihan hewan kurban di Kampung Pasanggrahan, Desa Margalaksana, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Tasikmalaya, pada perayaan Idul Adha 1446 Hijriah, Jumat (6/6/2025) pagi.

Usai melaksanakan Salat Idul Adha, warga berbondong-bondong mendatangi lokasi penyembelihan yang digelar di area persawahan oleh panitia kurban setempat. Baik anak-anak maupun orang dewasa tampak antusias menyaksikan prosesi yang penuh makna tersebut. Beberapa di antaranya bahkan tak kuasa menahan air mata saat hewan kurban mulai disembelih.

Salah seorang warga, Heti (35), mengaku sedih hingga meneteskan air mata saat melihat proses penyembelihan. "Sedih gak kuat, tapi Masyaallahnya sapi itu tetap tenang tidak membrontak ketika disembelih," ujarnya.

Meski begitu, Heti tetap menikmati momen kebersamaan di hari raya ini. "Alhamdulilah semua guyub, menyaksikan. Ada juga warga yang memberikan makanan, minuman untuk panitia," tuturnya.

Sementara itu, Ketua Panitia Kurban, Adang, mengatakan tahun ini panitia menyembelih total delapan hewan kurban yang terdiri dari tiga ekor sapi dan lima ekor domba.

"Alhamdulilah tahun ini kampung kami bisa kembali melaksanakan penyembelihan hewan kurban. Tahun ini ada 8 yah, 3 sapi dan 5 domba," jelas Adang.

Menurutnya, seluruh daging kurban akan dibagikan kepada warga yang tinggal di satu RW dengan lima RT secara langsung ke rumah masing-masing.

"Nantinya daging kurban akan kita bagikan langsung ke rumah masing-masing secepatnya, agar bisa dimasak," kata Adang.

Ia menambahkan, hewan kurban tersebut merupakan hasil dari warga yang menabung selama setahun melalui panitia.

"Ini merupakan dari warga yang menabung ke kami, kita mulai menabung setelah Idul Adha selesai. Jadi satu tahun sekali Alhamdulilah ada yang kurban. Mereka juga yang nabung gak dipatok, ada yang Rp 50 ribu seminggu, ada yang satu hari Rp 10 ribu," pungkasnya.

Editor
Link Disalin