Ikuti Kami :

Disarankan:

Anak 10 Tahun di Kota Banjar Meninggal Akibat DBD, Keluarga Ungkap Kronologi

Rabu, 12 Februari 2025 | 08:10 WIB
Anak 10 Tahun di Kota Banjar Meninggal Akibat DBD, Keluarga Ungkap Kronologi
Anak 10 Tahun di Kota Banjar Meninggal Akibat DBD, Keluarga Ungkap Kronologi. Foto: NewsTasikmalaya.com/Ilustrasi.

Seorang anak berusia 10 tahun di Kota Banjar, meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Seorang anak berusia 10 tahun di Kota Banjar, meninggal akibat demam berdarah dengue (DBD) setelah menjalani perawatan intensif di rumah sakit.  

Ibu korban, Neneng Yulia, mengungkapkan bahwa anaknya mulai mengeluhkan pusing sejak 23 Januari 2025. Namun, korban tetap memaksakan diri untuk mengikuti kegiatan mewakili sekolahnya.  

"Awalnya anak saya bilang pusing, tapi dia tetap ikut acara. Pulangnya demam tinggi, lalu dibawa ke klinik," ujar Neneng, Rabu (12/2/2025).  

Di klinik, dokter menyebut kondisi korban hanya seperti demam biasa, sehingga diperbolehkan pulang. Namun, beberapa hari kemudian, demamnya semakin tinggi, sehingga dibawa kembali ke klinik dan didiagnosis positif DBD.  

Korban sempat menjalani perawatan di klinik selama empat hari sebelum dirujuk ke RS Banjar Patroman. Kondisinya sempat membaik, tetapi kemudian memburuk kembali hingga akhirnya disarankan untuk dirujuk ke rumah sakit di Jawa Tengah.  

Karena jarak yang terlalu jauh, pihak keluarga memilih untuk mencari rumah sakit lain yang memiliki kapasitas. Akhirnya, pada 7 Februari 2025, korban dibawa ke RSUD dr. Sukardjo, Kota Tasikmalaya.  

Di sana, suhu tubuhnya yang semula 40 derajat Celcius mulai turun menjadi 36 derajat, tetapi kondisinya tetap kritis. Korban enggan makan dan hanya bertahan dengan cairan infus.  

Pada Minggu dini hari, 9 Februari 2025, pukul 01.50 WIB, dokter menyatakan korban meninggal dunia akibat DBD.  

"Meninggalnya jam 2 kurang 10 menit. Kata dokter, ini akibat DBD," kata Neneng.  

Kasus ini menambah daftar korban DBD di Kota Banjar. Masyarakat diimbau untuk lebih waspada dan menerapkan langkah pencegahan, seperti 3M Plus (Menguras, Menutup, Mendaur Ulang) guna menghindari penyebaran nyamuk Aedes aegypti yang menjadi penyebab utama penyakit ini.

Editor
Link Disalin