TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Tasikmalaya sejak Kamis (13/3/2025) menyebabkan banjir di empat kampung di Desa Tanjungsari, Kecamatan Sukaresik. Selain merendam permukiman warga, banjir juga menggenangi ratusan hektar sawah, mengancam hasil panen petani setempat.
Menurut data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tasikmalaya, banjir ini disebabkan oleh luapan Sungai Citanduy dan Cikidang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD, Abdul Azis Riswandi, mengungkapkan bahwa sebanyak 906 rumah terdampak dengan jumlah warga yang terkena dampaknya mencapai 3.963 jiwa dari 1.131 Kepala Keluarga (KK).
Adapun rincian dampak banjir di empat kampung tersebut sebagai berikut:
· Kampung Hegarsari: 320 KK (1.280 jiwa), 270 rumah terendam.
· Kampung Bojongsoban: 599 KK (1.986 jiwa), 486 rumah terendam.
· Kampung Mekarsari: 162 KK (571 jiwa), 118 rumah terendam.
· Kampung Cijulang: 50 KK (126 jiwa), 32 rumah terendam.
Tak hanya itu, dampak banjir juga dirasakan oleh para petani. Ratusan hektar sawah ikut terendam, mengancam hasil panen di wilayah tersebut. Beberapa lahan masih dalam masa tanam, sementara yang lain sudah mendekati waktu panen tetapi terendam air.
"Setiap kedusunan memiliki luas sawah yang berbeda, dan sebagian masih belum dipanen. Ini tentu berdampak besar bagi perekonomian warga," ujar Abdul Azis, Jumat (14/3/2025).
Di tengah kondisi sulit ini, kebutuhan utama warga saat ini adalah bantuan untuk kebutuhan sehari-hari, terutama makanan untuk berbuka puasa dan sahur. BPBD bersama instansi terkait telah mendirikan tenda darurat serta dapur umum yang dipusatkan di salah satu sekolah di Desa Tanjungsari.
"Kami bekerja sama dengan kepolisian dan Dinas Sosial untuk membantu warga terdampak, terutama dalam memenuhi kebutuhan makanan dan tempat tinggal sementara," tambahnya.
Pemerintah setempat terus memantau perkembangan banjir dan berupaya memberikan bantuan secepat mungkin agar warga bisa segera kembali ke kehidupan normal.