Disarankan:
Seorang pria ditangkap dan babak belur dihajar massa karena kedapatan mencuri dompet dan hp milik pengunjung Pasar Kojengkang Dadaha, Kota Tasikmalaya.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com- Copet di Pasar Kojengkang Dadaha babak belur dihajar warga, Minggu (5/1/2025).
Seorang pria ditangkap dan babak belur dihajar massa karena kedapatan mencuri dompet dan hp milik pengunjung Pasar Kojengkang Dadaha, Kota Tasikmalaya.
Penangkapan terduga pelaku pencurian itu bahkan disebarluaskan oleh seorang warga ke media sosial (medsos). Dalam video tersebut terlihat terduga pelaku dikerumuni massa dan wajahnya babak belur.
"Copet berhasil diamankan di kawasan Pasar Kojengkang Dadaha Kota Tasikmalaya," tulis caption pemilik akun berinisial I.
Sementara itu, salah seorang warga Dadaha, Ade Cundiana (40) membenarkan adanya seorang pria yang babak belur akibat kedapatan mencuri satu unik hp dan dompet milik pengunjung. Kejadian tersebut terjadi sekira pukul 10.00 WIB.
"Betul kang, kemarin kejadiannya pukul 10.00 WIB, saat situasi sedang ramai-ramainya dipadati pengunjung," kata Ade dihubungi melalui sambungan telepon, Senin (6/1/2025) pagi.
Ade menjelaskan, terduga pelaku yang diperkirakan lebih dari satu orang tersebut sebelumnya sudah mengincar para korban dengan cara memfoto korban lewat ponselnya.
Dikatakan Ade, terduga pelaku lainnya beraksi mendekati korban yang sebelumnya difoto oleh pelaku yang pertama.
"Pelaku sudah ngikutin korban, korban difoto dulu, karena pas dapat pelaku kelihatan banyak foto-foto. Pas foto itu, si ibu (korban) panik karena hp sama dompetnya ilang," ujar Ade.
Ade menambahkan, sebelumnya juga forum dan pengurus Pasar Kojengkang Dadaha sudah menaruh curiga terhadap pria tersebut.
"Sebelum-sebelumnya sudah dicurigai pelaku oleh pihak forum dan pengurus di sini. Dan benar saja, pelaku yang lebih dari satu itu pencuri. Yang ketangkap memang satu," jelasnya.
Melihat massa yang sudah geram melihat pelaku, Ade pun langsung menghubuggi pihak Kepolisian Polsek Cihideung.
"Saya langsung telepon polisi, karena takut massa semakin memuncak amarahnya," pungkasnya.
