Ikuti Kami :

Disarankan:

Jelang 100 Hari Pemerintahan Viman-Diky, Aktivis PMII Tasikmalaya Soroti Minimnya Gebrakan Nyata

Rabu, 23 April 2025 | 08:34 WIB
Watermark
Jelang 100 Hari Pemerintahan Viman-Diky, Aktivis PMII Tasikmalaya Soroti Minimnya Gebrakan Nyata. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K

Menjelang genap 100 hari kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Viman-Diky, sorotan tajam datang dari kalangan aktivis mahasiswa.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Menjelang genap 100 hari kepemimpinan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Viman-Diky, sorotan tajam datang dari kalangan aktivis mahasiswa. Salah satunya dari Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya, yang menilai belum terlihat dampak konkret dari pemerintahan baru ini terhadap kehidupan masyarakat.

Idham Ansori, salah seorang pengurus PMII Kota Tasikmalaya, menyampaikan bahwa masih banyak persoalan mendasar di Kota Tasikmalaya yang belum disentuh secara serius oleh pasangan kepala daerah ini. Menurutnya, mulai dari masalah sampah, pendidikan, hingga persoalan sosial dan kemiskinan, semuanya masih menumpuk tanpa penyelesaian berarti.

"Masih banyak PR yang belum dikerjakan. Pemerintah harus bisa hadir secara nyata di tengah masyarakat, bukan hanya sekadar membuat narasi-narasi indah," ujar Idham saat ditemui pada Rabu (23/4/2025) pagi.

Ia menilai, salah satu kelemahan utama ada pada kinerja organisasi perangkat daerah (OPD) yang belum menunjukkan performa maksimal. Idham menekankan pentingnya Wali Kota segera mengevaluasi struktur birokrasi dan melakukan pembenahan menyeluruh.

“Banyak OPD belum bergerak optimal. Jangan sampai pemerintah baru ini hanya merespons ketika ada tekanan publik. Idealnya, langkah-langkah strategis sudah disiapkan sejak awal, bukan sekadar reaktif,” katanya.

Idham juga mengkritisi lambannya proses open bidding untuk pengisian jabatan-jabatan strategis di lingkungan Pemkot Tasikmalaya. Menurutnya, kekosongan jabatan berdampak langsung pada lambatnya pelayanan publik.

Tak hanya itu, isu banjir pun menjadi perhatian serius. Ia menyayangkan pola penanganan banjir yang masih bersifat dadakan dan kurang antisipatif.

“Banjir itu bukan hal baru. Seharusnya ada langkah preventif yang jelas. Jangan nunggu air meluap dulu baru turun tangan,” ungkapnya.

Lebih jauh, Idham mengingatkan agar jargon Tasik Maju, Harapan Baru yang digaungkan sejak masa kampanye tidak berhenti di tataran simbolik semata.

“Masyarakat tak butuh seremonial. Mereka menunggu tindakan nyata. Kami ingin kepala daerah kita ini bukan hanya tampil di konten medsos, tapi juga di lapangan, menyelesaikan persoalan,” tegasnya.

Meski demikian, ia tetap berharap Wali Kota Viman mampu membawa perubahan positif bagi Kota Tasikmalaya.

“Harapan kami masih ada. Kami ingin melihat gebrakan nyata yang menunjukkan komitmen perubahan, bukan hanya janji dan slogan,” tutup Idham.

Editor
Link Disalin