BANDUNG, NewsTasikmalaya.com - Paslon Cagub dan Cawagub Jabar Kang Dedi Mulyadi (KDM) dan Erwan Setiawan masih terlalu tanggung untuk dikalahkan dalam Pilgub Jabar kali ini.
Hal tersebut tergambar dari hasil survei Indikator Politik terbaru.
Dalam rilis yang digelar Senin (14/10/2024), paslon nomor urut empat itu masih menduduki posisi pertama dengan 75,7 persen.
Di posisi kedua ada Syaikhu-Ilham dengan 13,8 persen, ketiga Acep-Gita 4,2 persen dan paling buncit Jeje-Ronald dengan 2,7 persen.
Survei tersebut dilakukan periode 3-12 Oktober 2024 melibatkan 1.200 responden dengan margin of error +- 2,9 persen dan tingkat kepercayaan menyentuh angka 95 persen.
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan, Pilgub Jabar kali ini sangat berbeda dari sebelumnya yang sangat kompetitif.
"Biasanya Jabar kompetitif dan biasanya pemenang Pilgub tak lebih dari 40 persen. Saya belum pernah melihat Pilkada antara peringkat pertama dan kedua timpangnya begitu besar," ucapnya, Selasa (15/10/2024).
Tak hanya dari sisi elektabilitas, KDM juga memiliki modal dari sisi popularitas yang nyaris 100 persen. Sementara calon lainnya hanya di bawah 30 persen.
"Ini calon banyak tapi kurang kompetitif," ujarnya.
Dalam forum yang sama Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengungkapkan, pasangan DERMAWAN sangat sulit dikalahkan atau sekadar disaingi oleh ketiga lawannya.
"Sulit sekali Dedi Mulyadi untuk dikalahkan atau lawan-lawannya untuk menyaingi," kata Djayadi.
Bahkan, lanjut dia, jika angka orang yang belum menentukan pilihan dan pemilih lemah dalam survei disatukan untuk mendongkrak calon lain masih sangat sulit untuk mengalahkan Dedi Mulyadi.
"Secara statistik sulit lawan untuk menjadi pesaing yang kompetitif bagi Dedi Mulyadi," ujarnya.
Tak jauh berbeda juga diungkapkan Pengamat Politik dari UPI Karim Suryadi. Menurutnya capaian KDM merupakan buah kerja keras yang telah ditanam sejak lama. Sementara calon lain baru muncul ke permukaan.
Karim mengatakan, kerja politik KDM juga masih terus dilakukan hingga kini.
Bahkan saat Karim melakukan pekerjaan keliling Jabar hanya baliho atau spanduk KDM yang terpasang hingga ke pelosok desa.
"Karena semua aman bagi Dedi Mulyadi, nyaris kalau main bola tinggal position ball saja dengan catatan KPU-nya tidak seperti Oman, tidak ada tambahan waktu," pungkas Karim.