Ikuti Kami :

Disarankan:

Libur Panjang Idulfitri Dongkrak Sektor Wisata dan Perhotelan di Ciamis

Rabu, 16 April 2025 | 16:35 WIB
Libur Panjang Idulfitri Dongkrak Sektor Wisata dan Perhotelan di Ciamis
Libur Panjang Idulfitri Dongkrak Sektor Wisata dan Perhotelan di Ciamis. Foto: NewsTasikmalaya.com/Febrian L.

Libur panjang Idulfitri 1446 Hijriah membawa dampak positif bagi sektor pariwisata dan perhotelan di Kabupaten Ciamis. Selama periode 28 Maret hingga 7 April 2025, terjadi lonjakan kunjungan wisatawan yang berimbas langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Libur panjang Idulfitri 1446 Hijriah membawa dampak positif bagi sektor pariwisata dan perhotelan di Kabupaten Ciamis. Selama periode 28 Maret hingga 7 April 2025, terjadi lonjakan kunjungan wisatawan yang berimbas langsung pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Ciamis, Aef Saepuloh, mengungkapkan bahwa empat destinasi wisata unggulan mencatat total kunjungan sebanyak 7.532 orang. Situ Lengkong Panjalu menjadi yang tertinggi dengan 5.277 pengunjung, disusul oleh Karangkamulyan 1.038 orang, Situ Wangi 886 orang, dan Astana Gede Kawali sebanyak 331 orang.

"Tren positif ini mencerminkan kepercayaan masyarakat yang terus tumbuh terhadap destinasi wisata lokal. Ini menjadi peluang besar untuk terus mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki Ciamis," ujar Aef, Rabu (16/4/2025).

Tak hanya sektor wisata, okupansi hotel pun mengalami peningkatan signifikan. Dalam rentang waktu 1 hingga 7 April 2025, sebanyak 1.017 kamar hotel terisi berdasarkan data dari sepuluh hotel di wilayah Ciamis. Hotel Larissa dan Tyara bahkan dilaporkan nyaris penuh selama masa liburan.

“Ini menjadi tantangan sekaligus peluang untuk terus meningkatkan kualitas layanan hotel, agar wisatawan mendapatkan pengalaman menginap yang nyaman,” tambahnya.

Aef menegaskan bahwa pengembangan pariwisata tak hanya berorientasi pada jumlah kunjungan, melainkan juga pada pembangunan ekosistem wisata yang berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat secara aktif.

“Masyarakat harus menjadi pelaku utama, bukan sekadar penonton. Pelibatan UMKM lokal juga penting untuk memperkuat ekonomi di sekitar destinasi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti potensi besar dari situs-situs bersejarah di Ciamis, seperti Astana Gede, Situ Wangi, dan Karangkamulyan, yang dapat dikembangkan sebagai destinasi wisata edukatif dan historis.

Saat ini, Bapenda bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan tengah fokus pada peningkatan kualitas destinasi wisata, termasuk perbaikan infrastruktur, kebersihan lingkungan, serta dukungan terhadap pelaku usaha lokal.

“Capaian selama libur Lebaran ini menjadi bukti bahwa pariwisata dapat menjadi sektor andalan dalam pemulihan dan penguatan ekonomi daerah. Tinggal bagaimana kita mengelola dan mempromosikannya secara konsisten,” pungkas Aef.

Editor
Link Disalin