CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Memperingati Hari Jadi ke-383 Kabupaten Ciamis, Pemerintah Kabupaten Ciamis menggelar tradisi ziarah ke enam makam leluhur pendiri Kabupaten Ciamis, Jumat (13/6/2025).
Bupati Ciamis Herdiat Sunarya bersama unsur Forkopimda, para kepala dinas, hingga keturunan raja Galuh mengikuti setiap rangkaian kegiatan secara khidmat di berbagai situs bersejarah.
Kegiatan ini menjadi simbol penghormatan serta penghargaan kepada para pendahulu yang telah berjasa besar dalam membangun daerah.
Pada kesempatan tersebut Bupati Ciamis, Herdiat Sunarya menyampaikan bahwa ziarah ini merupakan ungkapan kecintaan masyarakat Tatar Galuh kepada para leluhur yang telah mengabdi sejak dahulu.
"Ini bentuk penghormatan kepada para leluhur Galuh yang telah mengabdi dari tahun 1600-an hingga 1900-an. Dulu namanya Galuh, sekarang menjadi Ciamis, namun nilai sejarahnya tetap melekat," ujar Herdiat.
Lebih lanjut, Herdiat menyebut ziarah yang digelar setiap tahun ini sebagai wujud cinta masyarakat Ciamis terhadap sejarah.
“Dengan berziarah dan mendoakan, kita berharap pengabdian para pendahulu mendapat ganjaran pahala dan ditempatkan di sisi Allah SWT,” tambahnya.
Herdiat juga menjelaskan adanya penyesuaian jadwal pada peringatan tahun ini. "Biasanya diawali dengan upacara, lalu ziarah dan rapat paripurna. Tahun ini diubah waktunya karena ada kondisi fisik yang tidak memungkinkan untuk berjalan jauh saat itu. Tapi esensi dan maknanya tetap kami jaga," ungkapnya.
Kepala Dinas Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga (Disbudpora) Ciamis, Dadang Darmawan, menilai ziarah ini memiliki nilai spiritual dan historis tinggi. Ia menekankan pentingnya kegiatan ini bagi generasi muda agar tetap mengenang jasa para pendiri daerah.
“Dalam rangka Hari Jadi ke-383 Kabupaten Ciamis, salah satu agenda tahunan adalah ziarah ke makam para leluhur. Maknanya kita harus bersyukur atas perjuangan mereka. Lewat semangat mereka, kita bisa hidup lebih baik, lebih sejahtera dan aman di Ciamis,” ucap Dadang.
Ia pun mengajak generasi muda meneladani nilai-nilai baik dari para leluhur. "Budaya ini harus dicontoh, terutama hal-hal baik yang telah mereka lakukan. Saya yakin, setiap manusia pasti ada sisi baik dan buruknya, namun kita harus mengambil yang baik untuk diterapkan. Kepada para pemuda, saya harap bisa lebih semangat dalam mencari ilmu dan berkarya, agar menjadi pribadi yang mandiri, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam membangun daerah,” tuturnya.
Adapun enam lokasi yang diziarahi yakni:
1. Makam Raden Adipati Arya Panji Jayanegara (Bupati I, 1635–1678) di Ciwahangan Girang.
2. Makam Raden Tumenggung Wiradikusumah (Bupati XIV, 1814–1819) di Cigadung.
3. Makam Raden Adipati Adikusumah (Bupati XV, 1819–1839) di Gunung Galuh.
4. Makam Raden Adipati Kusumahdiningrat (Bupati XVI, 1839–1886) di Situs Jambansari.
5. Makam Raden Adipati Arya Kusumah Subrata (Bupati XVII, 1886–1914) di Sukasirna.
6. Makam Adipati Singacala di Astana Gede Kawali.
Setiap ziarah diawali dengan pembacaan sejarah singkat, doa bersama, dan tabur bunga yang dipimpin langsung oleh Bupati Ciamis dan istri, bersama Forkopimda.
Melalui kegiatan ini, semangat untuk menjaga nilai budaya dan menghormati warisan sejarah tetap terpelihara, seiring langkah Ciamis membangun diri sebagai daerah yang berbudaya dan maju.