Ikuti Kami :

Disarankan:

Pelayanan Sampah Mandek, Warga Purwaharja Banjar Geruduk Kantor Pengelola TPS Kamisama

Rabu, 09 April 2025 | 16:20 WIB
Pelayanan Sampah Mandek, Warga Purwaharja Banjar Geruduk Kantor Pengelola TPS Kamisama
Pelayanan Sampah Mandek, Warga Purwaharja Banjar Geruduk Kantor Pengelola TPS Kamisama. Foto: NewsTasikmalaya.com/Martin.

Aroma menyengat dari tumpukan sampah di wilayah Purwaharja, Kota Banjar, memicu kemarahan warga. Rabu (9/4/2025), sejumlah warga mendatangi kantor pengelola Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPS) Kamisama untuk menuntut penjelasan atas terhentinya pelayanan selama hampir sepekan terakhir.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Aroma menyengat dari tumpukan sampah di wilayah Purwaharja, Kota Banjar, memicu kemarahan warga. Rabu (9/4/2025), sejumlah warga mendatangi kantor pengelola Tempat Pengolahan Sampah Sementara (TPS) Kamisama untuk menuntut penjelasan atas terhentinya pelayanan selama hampir sepekan terakhir.

Lebih dari 2.000 pelanggan rutin yang membayar iuran bulanan antara Rp15.000 hingga Rp35.000 merasa kecewa atas pelayanan yang dinilai mangkrak. Mereka menilai pengelola telah mengkhianati kepercayaan warga.

“Kami bayar tepat waktu, tetapi pelayanan diabaikan. Ini bentuk pengkhianatan kepercayaan,” ujar Lalak, salah satu warga yang turut melakukan protes.

Kekecewaan warga kian memuncak setelah terungkap adanya tunggakan retribusi TPS Kamisama kepada Pemerintah Kota Banjar. Pihak pengelola berdalih bahwa pendapatan tidak mencapai target, sehingga operasional terganggu. Namun bagi warga, hal ini dinilai sebagai bukti manajemen yang buruk.

Lalak dan warga mendesak Pemerintah Kota Banjar untuk mengambil alih sementara pengelolaan sampah melalui Dinas Lingkungan Hidup, sembari menunggu evaluasi internal Kamisama.

“Kami ingin pemerintah bertindak tegas. Ini harus jadi peringatan bahwa pengawasan terhadap perusahaan pengelola sampah tak boleh longgar,” katanya.

Menurutnya, aksi protes ini bukan sekadar soal sampah, melainkan bentuk perjuangan warga untuk memastikan pelayanan publik tidak tersandera oleh kepentingan korporasi.

Menanggapi keluhan warga, Kepala Kawasan Kamisama, Delta Naufal, mengakui adanya kelalaian dalam pelayanan. Namun ia menyebut lonjakan volume sampah selama momen Lebaran dan keterbatasan jumlah petugas sebagai kendala utama.

“Kami hanya punya lima petugas, sementara volume sampah meningkat hingga tiga kali lipat selama Lebaran,” jelasnya.

Editor
Link Disalin