Program Inklusi Penyandang Disabilitas Jadi Fokus Utama PD Aisyiyah Kota Tasikmalaya

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Program inklusi bagi penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya semakin mendapat perhatian serius dari Pimpinan Daerah (PD) Aisyiyah.

Salah satu inisiatif utama adalah peningkatan kemampuan dan kemandirian penyandang disabilitas melalui pengembangan soft skill dan program magang.

Ketua PD Aisyiyah Kota Tasikmalaya, Sunanih, M.Pd., mengungkapkan bahwa program ini tidak hanya fokus pada pelatihan keterampilan, tetapi juga memastikan para difabel dapat mandiri melalui pengalaman langsung di dunia kerja.

Hal ini disampaikan Sunanih dalam Focus Group Discussion (FGD) bertema "Refresh Penyedia Layanan Kerja bagi Difabel" di kedai Aroma Rempah, Jalan KH. Zainal Mustofa, Tasikmalaya, pada 29-30 Agustus 2024.

Sunanih menjelaskan bahwa program inklusi ini adalah inisiatif dari Pengurus Pusat Aisyiyah yang dilaksanakan di tujuh daerah, termasuk Kota Tasikmalaya.

Tujuannya adalah memberdayakan penyandang disabilitas melalui pendekatan sosial yang komprehensif dan berkelanjutan.

"Kami berharap adanya kerja sama yang kuat antara berbagai pihak karena program ini bertujuan untuk menjadikan para difabel mandiri," katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Dewi Pratriasari Sutarya, Pengantar Kerja Ahli Pratama dari Dinas Kependudukan dan Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya, memberikan apresiasi atas inisiatif Aisyiyah.

Dewi menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah dan berbagai stakeholder dalam mendukung implementasi Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas.

Menurutnya, pemerintah tidak dapat bergerak sendiri tanpa dukungan dari berbagai pihak, terutama dalam hal regulasi dan edukasi perusahaan tentang kewajiban mempekerjakan penyandang disabilitas.

Dewi juga mengakui tantangan yang dihadapi, termasuk kurangnya pemahaman di kalangan perusahaan tentang kewajiban mempekerjakan difabel, serta kesulitan dalam mendapatkan data valid mengenai jumlah difabel yang diserap oleh perusahaan.

Data dari Dinas Tenaga Kerja Kota Tasikmalaya hingga Agustus 2024 menunjukkan adanya lima pencari kerja difabel yang sedang dalam proses untuk bekerja di sektor manufaktur di sekitar kota.

Meski ada kendala seperti tingkat pendidikan yang terbatas dan kurangnya pemahaman perusahaan, program inklusi Aisyiyah dianggap sebagai langkah penting dalam memberdayakan penyandang disabilitas di Kota Tasikmalaya.

FGD ini juga dihadiri oleh Ketua PD Muhammadiyah, pegiat sosial dari Republik Aer Tasikmalaya, Paguyuban Pegiat Disabilitas Tasikmalaya (Papeditas), serta puluhan pengusaha lokal dan perwakilan Dinas Tenaga Kerja. Sayangnya, Dinas Sosial tidak dapat memberikan kontribusi karena tidak ada konfirmasi kehadiran dalam undangan.

Dewi menutup dengan menekankan bahwa kolaborasi erat antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat adalah kunci utama untuk mencapai kemandirian difabel dan kesempatan yang setara di dunia kerja.