Puluhan Ibu-Ibu di Tasikmalaya Diduga jadi Korban Investasi Bodong, Kerugian Capai Ratusan Juta Rupiah

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Kasus dugaan investasi bodong kembali mencuat di Tasikmalaya. Kali ini, sebanyak 42 orang yang mayoritas ibu-ibu muda mendatangi Polres Tasikmalaya Kota, untuk melaporkan dugaan penipuan berkedok investasi dan arisan. 

Para korban mengaku mengalami kerugian hingga Rp600 juta. Salah seorang korban, Aptrian, mengungkapkan bahwa mereka tertarik berinvestasi karena dijanjikan keuntungan Rp750 ribu setiap 10 hari dari modal sebesar Rp 5 juta. 

Awalnya, skema ini berjalan lancar, tetapi mulai mengalami masalah pada 19 Januari 2025, ketika pembayaran keuntungan tiba-tiba terhenti.  

"Awalnya lancar, uang modal plus keuntungan selalu kembali. Tapi sejak 19 Januari, tiba-tiba macet dan baru ketahuan banyak korban lain yang mengalami hal serupa," ujar Aptrian, Kamis (13/2/2025).  

Menurut Aptrian, para korban menyetor uang dalam jumlah yang bervariasi, mulai dari belasan juta hingga ratusan juta rupiah. Dirinya sendiri mengaku telah menyerahkan Rp125 juta, hasil dari menjual mobil.  

"Saya belum pernah merasakan keuntungan karena uangnya selalu diputar lagi oleh pelaku," tambahnya.  

Ia menyebut, terduga pelaku mengklaim bahwa dana yang dikumpulkan digunakan untuk bisnis simpan pinjam. Namun, saat skema ini runtuh, barulah korban menyadari bahwa mereka telah tertipu.  

"Sampai sekarang total korban yang melapor ada 42 orang dengan total kerugian lebih dari Rp 600 juta," ungkap Aptrian.  

Menanggapi laporan tersebut, Kasi Humas Polres Tasikmalaya Kota, Iptu Jajang Kurniawan, membenarkan bahwa kasus ini sedang dalam penyelidikan.  

"Betul, ada laporan dari sekelompok ibu-ibu yang merasa menjadi korban investasi bodong. Saat ini, kasusnya sudah ditangani oleh Polres Tasikmalaya Kota," kata Iptu Jajang, Jumat (14/2/2025).  

Polisi akan mendalami kasus ini dan menelusuri aliran dana serta modus yang digunakan pelaku.  

Kasus ini menjadi peringatan bagi masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berinvestasi, terutama jika ditawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.