Ikuti Kami :

Disarankan:

Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Wanita di Ciamis: Tersangka Peragakan 52 Adegan, Salah Satunya Melakban Korban

Rabu, 07 Mei 2025 | 13:55 WIB
Watermark
Rekonstruksi Kasus Pembunuhan Wanita di Ciamis: Tersangka Peragakan 52 Adegan, Salah Satunya Melakban Korban. Foto: NewsTasikmalaya.com/Febrian L.

Polres Ciamis menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial WML (23) yang terjadi di sebuah kosan di Lingkungan Pabuaran, Kelurahan/Kecamatan Ciamis, pada Kamis (17/4/2025) lalu. Rekonstruksi tersebut berlangsung pada Rabu (7/5/2025) dan dipimpin langsung oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ciamis.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Polres Ciamis menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap seorang wanita berinisial WML (23) yang terjadi di sebuah kosan di Lingkungan Pabuaran, Kelurahan/Kecamatan Ciamis, pada Kamis (17/4/2025) lalu. Rekonstruksi tersebut berlangsung pada Rabu (7/5/2025) dan dipimpin langsung oleh penyidik Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Ciamis.

Dalam rekonstruksi yang melibatkan 52 adegan tersebut, beberapa adegan tambahan diperagakan berdasarkan pengakuan terbaru dari tersangka. 

Kasat Reskrim Polres Ciamis, AKP Carsono, mengungkapkan bahwa ada sekitar tiga hingga lima adegan baru yang sebelumnya tidak diketahui oleh penyidik. Salah satunya adalah adegan saat pelaku melakban mulut korban setelah membunuhnya.

"Selain adegan utama, ada beberapa adegan tambahan yang berdasarkan pengakuan terbaru dari tersangka. Salah satunya saat pelaku melakban korban untuk menutup mulutnya," kata Carsono.

Berdasarkan hasil autopsi sementara yang dilakukan oleh tim dokter forensik, korban diduga meninggal dunia akibat dicekik menggunakan sabuk atau gesper. Proses pembunuhan itu dipraktikkan dalam adegan ke-38, yang menggambarkan saat pelaku membunuh korban dengan cara mencekiknya menggunakan sabuk. 

"Terdapat memar di leher korban yang mengindikasikan bahwa korban meninggal akibat dicekik," tambah Carsono.

Setelah menghabisi nyawa korban, tersangka diketahui sempat tinggal bersama jenazah selama dua hari di dalam kamar kos. Selama dua hari itu, pelaku keluar beberapa kali untuk melakukan aktivitas seperti ngopi, menjual perhiasan korban, dan membeli plastik.

"Pada hari kedua, pelaku mulai melarikan diri karena mencium bau menyengat dari dalam kamar," ujar Carsono.

Salah satu misteri yang masih dalam penyelidikan adalah motif pelaku menutupi tubuh korban dengan sprei. Tindakan ini berbeda dengan keterangan awal yang menyebutkan bahwa pelaku tidak berniat menutupi tubuh korban.

"Motif pelaku menutupi tubuh korban dengan sprei masih dalam penyelidikan," jelas Carsono.

Rekonstruksi ini menjadi bagian penting dalam proses pembuktian kasus, dan akan digunakan sebagai bahan pemberkasan sebelum kasus ini dilimpahkan ke Jaksa Penuntut Umum (JPU). 

"Rekonstruksi ini sangat krusial dalam proses pembuktian dan kami akan memanfaatkan hasilnya sebagai bahan pemberkasan perkara," tegas Carsono.

Kegiatan rekonstruksi yang berlangsung di depan publik juga menarik perhatian warga setempat yang penasaran ingin menyaksikan langsung pelaku.

Editor
Link Disalin