Ikuti Kami :

Disarankan:

UMB Tasikmalaya Buka Program Belajar Gratis 6 Bulan bagi Pengelola Desa Wisata

Selasa, 15 April 2025 | 20:52 WIB
UMB Tasikmalaya Buka Program Belajar Gratis 6 Bulan bagi Pengelola Desa Wisata
UMB Tasikmalaya Buka Program Belajar Gratis 6 Bulan bagi Pengelola Desa Wisata. Foto: Istimewa

Universitas Mayasari Bakti (UMB) Tasikmalaya resmi meluncurkan Sekolah Pengelola Desa Wisata, sebuah program pelatihan selama enam bulan tanpa dipungut biaya yang ditujukan bagi para pengelola destinasi wisata desa.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Universitas Mayasari Bakti (UMB) Tasikmalaya resmi meluncurkan Sekolah Pengelola Desa Wisata, sebuah program pelatihan selama enam bulan tanpa dipungut biaya yang ditujukan bagi para pengelola destinasi wisata desa.

Program ini dijalankan oleh Program Studi Usaha Perjalanan Wisata (UPW) Fakultas Vokasi UMB dan secara resmi diluncurkan pada Kamis, 20 Maret 2025.

Menurut Ketua Pelaksana, Muhammad Indra Gunawan, S.Pt., M.Si., kegiatan ini merupakan wujud nyata pengabdian kampus kepada masyarakat, khususnya dalam mendorong kemajuan sektor pariwisata desa.

“Setiap desa mengirimkan satu hingga tiga peserta. Untuk gelombang pertama, ada 10 desa yang ikut serta, di antaranya Parung, Sukawangun, Kalapa Genep, Pekalongan, hingga Taraju,” ujar Indra, Selasa (15/4/2025).

Peserta akan mengikuti pembelajaran selama satu semester, terdiri dari teori di ruang kelas hingga praktik langsung di lapangan. Pengajar berasal dari dosen-dosen Prodi UPW serta kolaborasi dengan prodi lain di UMB.

“Tujuan dari sekolah ini adalah meningkatkan kapasitas pengelola wisata agar mampu mengembangkan potensi lokal secara berkelanjutan dan profesional,” tambahnya.

Program ini juga menjalin kerja sama dengan berbagai instansi, seperti Bapelitbangda Kabupaten Tasikmalaya, Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga, serta pemerintah desa. 

Tidak hanya itu, UMB juga membuka peluang kemitraan dengan sektor swasta dan pelaku usaha yang peduli terhadap pengembangan pariwisata desa.

“Materi pelatihan tak terbatas hanya pada bidang kepariwisataan. Kami juga membekali peserta dengan pengetahuan penunjang lain, agar desa wisata bisa menjadi lokomotif ekonomi baru di daerah,” ujar Indra.

Ia berharap program ini bisa memicu lahirnya inovasi di desa-desa, serta mampu menjawab tantangan pengelolaan pariwisata berbasis potensi lokal yang berbeda-beda. Dengan begitu, masing-masing desa bisa berkembang dengan pendekatan yang sesuai karakteristiknya.

Rektor UMB, Dr. H. Kholis M., Drs., M.Pd., menekankan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan dalam setiap pengembangan desa wisata.

“Inovasi tidak hanya soal ekonomi, tapi juga harus ramah lingkungan. Saya harap sinergi antara kampus, pemerintah, dan masyarakat ini terus terjalin demi kesejahteraan bersama,” tutur Kholis.

Hal senada disampaikan Kabid Pariwisata Disparpora Kabupaten Tasikmalaya, Suci Tarini, S.STP., M.M. Ia menyambut baik program ini dan berharap bisa menyentuh lebih banyak desa ke depannya.

“Program ini sangat bermanfaat dan kami berharap bisa terus dilanjutkan dengan desa-desa lainnya di wilayah Tasikmalaya secara bergiliran,” ujarnya menutup pernyataan.

 

Editor
Link Disalin