Utang Piutang Berujung Maut di Tasikmalaya: Wanita Tewas Mengenaskan Dalam Karung

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Kematian tragis seorang wanita lansia yang jasadnya ditemukan dalam karung di Sungai Cipinaha, Kecamatan Jatiwaras, Kabupaten Tasikmalaya, menyisakan cerita pilu tentang utang yang berujung pada pembunuhan sadis.

Kasus ini menyeruak menjadi perhatian publik setelah tersangka, Hidayat, seorang pedagang bumbu di Pasar Induk Cikurubuk, melakukan tindakan brutal yang tak terduga.

Pada Rabu (9/10/2024), Kepolisian Resor Tasikmalaya menggelar rekonstruksi atas kasus ini. Sebanyak 65 adegan diperagakan oleh tersangka di Mapolres Tasikmalaya, menggambarkan secara jelas bagaimana korban, seorang lansia yang hanya bermaksud menagih utang, berakhir dengan maut yang kejam. 

Motif pembunuhan yang dilatarbelakangi masalah utang-piutang menjadi pemicu peristiwa yang mengerikan ini. Hidayat, yang merasa tertekan setelah berulang kali ditagih utang oleh korban, memohon keringanan.

Namun, ketika ancaman untuk menagih kepada istrinya muncul, emosi Hidayat meledak, mengubah ketegangan menjadi aksi pembunuhan yang dingin dan terencana.

Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya, AKP Ridwan Budiarta, mengungkapkan bagaimana detik-detik pembunuhan tersebut terjadi.

"Tersangka mencekik korban, membantingnya, dan membekap hingga korban tidak bernyawa. Setelah itu, jasadnya dimasukkan ke dalam karung dan dibuang ke sungai untuk menghilangkan jejak," jelasnya.

Adegan demi adegan dalam rekonstruksi ini mengungkap detail mengerikan, memperlihatkan betapa rentetan peristiwa sederhana seperti utang dapat berkembang menjadi tragedi berdarah. Tersangka, yang sehari-hari dikenal sebagai pedagang di pasar, berubah menjadi pelaku kejahatan keji.

Rekonstruksi yang dipindahkan dari lokasi kejadian ke Mapolres Tasikmalaya dengan alasan keamanan ini bertujuan untuk memastikan setiap keterangan saksi dan tersangka konsisten dengan peristiwa sebenarnya.

Di hadapan tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) dan penyidik, tersangka dengan dingin memperagakan seluruh adegan yang menunjukkan bagaimana korban kehilangan nyawanya.

Tragedi ini menjadi peringatan suram tentang bagaimana masalah keuangan dapat memicu tindakan brutal jika tidak diselesaikan dengan bijaksana. Publik Tasikmalaya terkejut, tidak hanya oleh kekejaman yang terungkap, tetapi juga oleh kenyataan bahwa pembunuhan ini didorong oleh alasan yang seolah-olah sepele: utang. 

Dengan jasad korban yang ditemukan dalam kondisi mengenaskan di sungai, kasus ini telah menyorot betapa konflik finansial dapat memicu tindakan nekat yang merenggut nyawa seseorang.

Hidayat, yang kini menghadapi proses hukum, mungkin tak pernah menyangka bahwa utang akan menyeretnya ke dalam kegelapan kejahatan yang mengerikan ini.

“Kasus ini menjadi pembelajaran bagi kita semua tentang pentingnya menyelesaikan masalah secara damai,” pungkas AKP Ridwan.