Ikuti Kami :

Disarankan:

Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cineam Tasikmalaya Dihantui Kecemasan, Tim Geologi Diharapkan Segera Bertindak

Selasa, 18 Februari 2025 | 15:18 WIB
Watermark
Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Cineam Tasikmalaya Dihantui Kecemasan, Tim Geologi Diharapkan Segera Bertindak. Foto: NewsTasikmalaya.com/Denden.

Warga Kampung Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, semakin khawatir menghadapi musim penghujan. Bencana pergerakan tanah yang masih berlangsung hingga Selasa (18/2/2025) terus menyebabkan pergeseran tanah sekitar 1 hingga 2 sentimeter setiap harinya.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Warga Kampung Margamulya, Desa Cikondang, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, semakin khawatir menghadapi musim penghujan. Bencana pergerakan tanah yang masih berlangsung hingga Selasa (18/2/2025) terus menyebabkan pergeseran tanah sekitar 1 hingga 2 sentimeter setiap harinya.  

Kepala Desa Cikondang, Rosita, mengungkapkan bahwa hingga kini jumlah bangunan terdampak tetap sebanyak 43 unit, terdiri dari rumah warga, masjid, dan aula pesantren. Meski demikian, jumlah pengungsi terus bertambah. Semula hanya dua kepala keluarga (KK) yang mengungsi, kini bertambah menjadi empat KK.  

"Saat ini yang mengungsi sudah empat KK, yaitu keluarga Nana Rohana, Wawan, Dedi, dan Ade," kata Rosita.  

Rosita juga menyebutkan bahwa hari ini tim dari Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Tasikmalaya telah melakukan verifikasi dampak bencana di lapangan.

Namun, kepastian mengenai tingkat bahaya pergerakan tanah masih menunggu hasil penelitian dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG).  

"PUPR sudah melakukan verifikasi dan kajian awal, tetapi hasil akhir tetap menunggu rekomendasi dari PVMBG," ujarnya.  

Ketidakpastian ini membuat warga semakin cemas, terutama dengan datangnya musim penghujan yang dikhawatirkan memperburuk kondisi tanah. Hingga kini, pihak desa masih menunggu tim geologi untuk melakukan pengecekan langsung di lokasi.  

"Kami sangat berharap PVMBG segera turun tangan untuk memastikan apakah tanah di sini masih aman atau tidak untuk ditempati. Hasil kajian geologi sangat penting agar langkah penanganan yang tepat bisa segera diputuskan," tegas Rosita.  

Untuk mengurangi kekhawatiran warga, tim gabungan dari TNI-Polri, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Linmas, relawan, dan warga setempat terus bersiaga di posko darurat.

Langkah ini diambil sebagai bentuk antisipasi terhadap kemungkinan dampak yang lebih besar akibat pergerakan tanah yang belum berhenti.

Editor
Link Disalin