TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Sebanyak 24 calon asesor mengikuti Pelatihan Asesor Kompetensi dan Asesmen yang digelar oleh Lembaga Sertifikasi Profesi Pihak Pertama (LSP P1) Universitas Negeri Siliwangi (Unsil) Tasikmalaya.
Acara yang berlangsung pada 11-15 November 2024 ini dibuka secara resmi oleh Rektor Unsil, DR. Ir. Nundang Busaeri M.T., IPI., ASEAN Eng, bertempat di ruang rapat Gedung Rektorat Lantai 2, Kampus 1 Unsil Tasikmalaya.
Ketua LSP P1 Unsil, Wiwin Herwina, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan kelanjutan dari program-program sebelumnya yang berjenjang, mulai dari pelatihan RPM hingga workshop pengajuan RPM dan verifikasi lembar.
"Pelatihan asesor ini harus memenuhi prasyarat, salah satunya adalah lembar verifikasi. Alhamdulillah, LSP Unsil telah berhasil memperjuangkan penambahan 24 skema sertifikasi, sehingga total skema yang tersedia kini menjadi 38," ujar Wiwin, Senin (11/11/2024).
Pelatihan ini tidak hanya bertujuan untuk menambah jumlah asesor kompetensi, tetapi juga diakhiri dengan asesmen sertifikasi untuk calon asesor.
Selama lima hari pelatihan, narasumber yang dihadirkan berasal langsung dari Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP), yang memberikan materi mengenai metodologi asesmen yang diakui secara nasional.
Wiwin menambahkan, melalui pelatihan ini, diharapkan para calon asesor dapat menguji kompetensi mahasiswa Unsil sesuai dengan skema yang ada, serta memberikan kontribusi dalam sertifikasi kompetensi mahasiswa.
"Sertifikasi kompetensi mahasiswa nantinya akan menjadi salah satu komponen pendamping ijazah, yang dapat mempermudah mereka diterima di dunia industri," katanya.
Sementara itu, Master Asesor Kompetensi BNSP, Asep Parantika, menekankan bahwa pelatihan ini bertujuan untuk melatih dosen-dosen Unsil menjadi asesor yang terakreditasi oleh BNSP. Sertifikasi kompetensi yang diberikan, menurut Asep, akan memastikan kualitas dan daya saing mahasiswa Unsil di industri.
"Dengan sertifikasi kompetensi yang dikeluarkan oleh LSP P1 Unsil, mahasiswa akan lebih mudah diterima oleh industri karena telah terbukti memiliki kompetensi yang teruji," jelas Asep.
Asep juga menjelaskan bahwa pelatihan ini mencakup tiga materi utama: perencanaan asesmen dan proses asesmen, pelaksanaan asesmen melalui roleplay, serta kontribusi dosen dalam memberikan validasi asesmen.
Semua materi yang diajarkan telah disetujui dan diakui oleh BNSP, sehingga para calon asesor dapat menjalankan tugasnya dengan standar yang telah ditetapkan.
Pelatihan ini diharapkan dapat memperkuat kualitas pendidikan di Unsil dan memberikan kontribusi positif dalam peningkatan kompetensi lulusan yang siap bersaing di dunia kerja.