Ikuti Kami :

Disarankan:

9 Kecamatan di Ciamis Masuk Zona Rawan Longsor, Ini Daftarnya

Rabu, 11 Desember 2024 | 17:44 WIB
9 Kecamatan di Ciamis Masuk Zona Rawan Longsor, Ini Daftarnya
9 Kecamatan di Ciamis Masuk Zona Rawan Longsor, Ini Daftarnya. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masuk dalam zona rawan tanah longsor berdasarkan dokumen kajian risiko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis untuk periode 2022-2026.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Sebanyak sembilan kecamatan di Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, masuk dalam zona rawan tanah longsor berdasarkan dokumen kajian risiko Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Ciamis untuk periode 2022-2026.  

Potensi longsor tersebar di berbagai desa di 27 kecamatan di Kabupaten Ciamis. Berikut adalah daftar desa yang masuk kategori risiko tinggi dan sedang di sembilan kecamatan tersebut:  

1. Kecamatan Banjarsari

   - Desa Cicapar (risiko tinggi)  

   - Desa Ciulu (risiko sedang)  

2. Kecamatan Cidolog

   - Desa Jelegong (risiko sedang)  

3. Kecamatan Cihaurbeuti

   - Desa Cihaurbeuti dan Sukamaju (risiko tinggi)  

   - Desa Padamulya, Pamokolan, Pasirtamiang, dan Sukamulya (risiko sedang)  

4. Kecamatan Cijeungjing

   - Desa Handapherang (risiko tinggi)  

5. Kecamatan Panawangan 

   - Desa Bangunjaya, Cinyasag, Gardujaya, Girilaya, Mekarbuana, Nagarajati, Natanegara, dan Sadapaingan (risiko sedang)  

6. Kecamatan Panumbangan

   - Desa Buanamekar, Kertaharja, Medanglayang, dan Panumbangan (risiko sedang)  

7. Kecamatan Rancah

   - Desa Giriharja, Janggalaharja, dan Patakaharja (risiko sedang)  

8. Kecamatan Sadananya

   - Desa Gunungsari (risiko tinggi)  

9. Kecamatan Tambaksari

   - Desa Karangpaningal (risiko sedang)  

 

Kepala BPBD Ciamis, Ani Supiani, menyoroti bahwa intensitas hujan tinggi meningkatkan ancaman longsor, terutama di daerah perbukitan. Untuk itu, BPBD memperkuat langkah mitigasi, mulai dari peringatan dini hingga edukasi masyarakat.  

"Kami mendorong desa untuk memanfaatkan sistem komunikasi seperti Siskamling atau WhatsApp Group sebagai media darurat," ujar Ani, Rabu (11/12/2024).  

BPBD juga mengeluarkan imbauan penting, termasuk:  

- Menghindari pembangunan rumah di lereng gunung atau di bawah tebing.  

- Tidak membuat sawah atau kolam di atas lereng.  

- Mencegah penebangan pohon sembarangan.  

- Melakukan reboisasi di lahan gundul.  

Ani juga mengingatkan warga agar waspada saat hujan deras. Jika terdengar suara gemuruh atau tanda-tanda longsor, segera lakukan evakuasi.  

"Kewaspadaan masyarakat adalah kunci utama dalam menghadapi ancaman longsor. Kami berharap sinergi semua pihak untuk menciptakan lingkungan yang aman," pungkasnya.  

Langkah mitigasi dan koordinasi ini diharapkan dapat meminimalkan dampak bencana dan melindungi keselamatan masyarakat di daerah rawan longsor.

Editor
Link Disalin