TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Hujan deras disertai angin puting beliung menerjang Kota Tasikmalaya pada Selasa (11/3/2025), mengakibatkan ratusan rumah mengalami kerusakan. Merespons kejadian ini, Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan, turun langsung ke lapangan untuk meninjau kondisi warga dan menyalurkan bantuan pada Rabu (12/3/2025) sore.
Didampingi BPBD, Tagana, Babinsa, dan aparatur kecamatan, Wali Kota mengunjungi sejumlah rumah warga yang terdampak di Jalan KH. Tubagus Abdullah, Kampung Daleum, Kelurahan Sukaasih, Kecamatan Purbaratu. Ia memastikan bahwa pemerintah daerah bergerak cepat dalam menangani dampak bencana ini.
“Cuaca ekstrem yang melanda beberapa daerah, termasuk Tasikmalaya, membuat kami menetapkan status tanggap darurat bencana. Langkah ini diambil untuk memastikan penanganan yang cepat dan tepat sasaran,” ujar Viman.
Pemerintah Kota Tasikmalaya menetapkan status tanggap darurat selama sepekan ke depan sebagai antisipasi terhadap potensi bencana susulan. Hingga kini, lebih dari 104 titik terdampak telah teridentifikasi dengan jumlah rumah yang mengalami kerusakan mencapai lebih dari 250 unit.
Sebagai bentuk dukungan, Pemkot Tasikmalaya bersama BPBD, Dinas Sosial, dan instansi terkait telah menyiapkan bantuan stimulan bagi warga terdampak. Proses asesmen tengah dilakukan untuk menentukan penerima bantuan tersebut.
“Kami akan menyalurkan bantuan bagi warga yang rumahnya mengalami kerusakan, terutama akibat angin kencang. Beberapa rumah kehilangan atap karena terbawa angin. Pemerintah akan hadir untuk membantu sebisa mungkin,” lanjutnya.
Di tengah cuaca yang masih tidak menentu, Viman mengimbau masyarakat agar lebih waspada, terutama menghindari area yang rawan seperti pohon besar dan bangunan yang tidak kokoh. Ia juga menyoroti banyaknya pohon tumbang akibat angin kencang, yang turut menambah dampak dari bencana ini.
Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Tasikmalaya, H. Ucu Anwar, mengungkapkan bahwa hujan deras yang terjadi kemarin tidak hanya disertai angin puting beliung, tetapi juga fenomena hujan es.
“Hujan es merupakan fenomena yang bisa terjadi saat cuaca ekstrem. Ini menjadi pengingat bagi kita semua untuk lebih waspada terhadap perubahan iklim yang semakin tidak menentu,” jelas Ucu.
BMKG sebelumnya telah mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah, termasuk Kota Tasikmalaya. Sejak awal 2024, daerah ini sudah berstatus siaga darurat hidrometeorologi, yang diperkirakan akan berlangsung hingga Mei 2025.
Namun, dengan meningkatnya intensitas bencana dalam beberapa waktu terakhir, status siaga kini ditingkatkan menjadi tanggap darurat. Pemerintah Kota Tasikmalaya akan terus melakukan pemantauan dan langkah-langkah mitigasi untuk memastikan keselamatan warga.
"Dengan adanya kejadian di berbagai titik, termasuk di Purbaratu, Cibeureum, dan Tamansari, kami menilai kondisi ini sudah masuk dalam kategori tanggap darurat bencana," pungkasnya.