Ikuti Kami :

Disarankan:

Banjir Kepung Empat Desa di Purwadadi Ciamis, Ratusan Rumah dan Ribuan Hektare Sawah Terendam

Jumat, 30 Mei 2025 | 18:34 WIB
Watermark
Banjir Kepung Empat Desa di Purwadadi Ciamis, Ratusan Rumah dan Ribuan Hektare Sawah Terendam. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Cuaca ekstrem yang melanda wilayah selatan Kabupaten Ciamis menyebabkan banjir besar yang merendam empat desa di Kecamatan Purwadadi, Rabu (28/5/2025) dini hari pukul 02.30 WIB. Sebanyak 357 rumah dan 1.154 hektare lahan, termasuk area persawahan, tergenang air dengan ketinggian mencapai 80 cm.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Cuaca ekstrem yang melanda wilayah selatan Kabupaten Ciamis menyebabkan banjir besar yang merendam empat desa di Kecamatan Purwadadi, Rabu (28/5/2025) dini hari pukul 02.30 WIB. Sebanyak 357 rumah dan 1.154 hektare lahan, termasuk area persawahan, tergenang air dengan ketinggian mencapai 80 cm.

Empat desa yang terdampak adalah Desa Sidarahayu, Karangpaninggal, Sukamulya, dan Purwajaya. Di antaranya, 156,75 hektare sawah berisi tanaman padi turut tenggelam akibat banjir.

Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, ST., M.Si., menjelaskan banjir terjadi akibat hujan deras dengan intensitas tinggi dan durasi lama, yang menyebabkan Sungai Ciseel, Citalahap, Cikawasen, serta saluran avoor meluap.

“Air dari sungai-sungai tersebut tidak dapat bermuara ke Sungai Citanduy karena debitnya sangat tinggi. Akibatnya, air meluber ke pemukiman warga dan areal pertanian,” ujarnya.

Berdasarkan laporan Tim Kaji Cepat Pusdalops BPBD Ciamis, Desa Purwajaya menjadi wilayah terdampak terparah. Sebanyak 169 rumah di Dusun Panineungan terendam, dan 300 hektare sawah tergenang banjir, termasuk 45 hektare lahan padi.

Di Desa Sukamulya, 96 rumah dan 314 hektare sawah di empat dusun, di antaranya Karangtengah, Karanganyar, Sukaharja, dan Cikadongdong, terendam, dengan 41 hektare di antaranya merupakan sawah padi.

Sementara itu, di Desa Karangpaninggal, 13 rumah di Dusun Langen terdampak banjir, disertai genangan di 290 hektare sawah, termasuk 17,25 hektare lahan padi.

Adapun di Desa Sidarahayu, banjir merendam 49 rumah di Dusun Manganti dan Talangbanteng, serta 250 hektare sawah, termasuk 53,5 hektare tanaman padi yang masih dalam masa tumbuh.

Menurut Ani, genangan banjir di permukiman warga mulai surut pada Kamis (29/5/2025) malam pukul 20.30 WIB, dan warga yang sebelumnya mengungsi telah kembali ke rumah masing-masing. Namun demikian, ribuan hektare sawah masih tergenang dan membentuk danau dadakan.

Banjir ini juga berdampak pada kesehatan warga. Sebanyak 139 orang dilaporkan mengalami gangguan kesehatan seperti diare, demam, dan gatal-gatal. Seorang warga bahkan didiagnosis menderita tifus. Sumur-sumur warga pun tercemar, sehingga dilakukan kaporitisasi untuk memastikan air layak konsumsi.

Untuk memenuhi kebutuhan air bersih, Perumdam Tirta Galuh Ciamis mendistribusikan air melalui unit hydrant ke daerah terdampak.

BPBD Ciamis bersama BBWS Citanduy, Dinas PUPR, Dinas Pertanian, serta unsur TNI dan Polri telah melakukan koordinasi pascabencana. Hasilnya, disepakati perlunya normalisasi Sungai Citanduy sebagai langkah jangka panjang untuk mengurangi risiko banjir serupa.

“Sungai Citanduy mengalami sedimentasi berat dan pendangkalan, sehingga perlu dilakukan pengerukan secara masif dan berkelanjutan,” tegas Ani.

Editor
Link Disalin