CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Kebakaran kembali melanda Ciamis, hanya beberapa hari setelah insiden besar di SDN 2 Kujang Cikoneng. Pada Jumat (1/11/2024), sekitar pukul 15.00 WIB, dapur rumah Haryati (59) di Dusun Kidul, Desa Lumbung, Kecamatan Lumbung, terbakar habis akibat bara api dari tungku yang lupa dimatikan.
Menurut informasi, Haryati baru saja selesai memasak sebelum pergi ke sawah. Saat ia berada di sawah, warga memberitahunya bahwa dapur rumahnya terbakar. Dalam kepanikan, Haryati bergegas pulang sambil meminta bantuan kepada tetangga.
Warga yang datang berupaya memadamkan api dengan peralatan seadanya, meskipun kondisi cuaca masih panas. Mereka juga melaporkan kejadian tersebut kepada petugas pemadam kebakaran di Pos WMK Kawali. Tiga petugas, Arydi, Angga, dan Trisna, segera meluncur ke lokasi menggunakan mobil pemadam.
Berkat kerja sama antara warga, aparat desa, dan petugas kepolisian, api berhasil dipadamkan sekitar pukul 16.00 WIB, sebelum merembet ke bagian utama rumah. Namun, dapur yang berukuran 4 x 3 meter itu ludes terbakar beserta seluruh isinya. Kerugian material diperkirakan mencapai Rp 7,5 juta. Beruntung, tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam insiden ini.
Fery Rochwandi, Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Ciamis, mengonfirmasi bahwa kebakaran disebabkan oleh tungku yang terlupakan. Ia menekankan pentingnya kewaspadaan dalam penggunaan alat dapur.
"Kerugian materi mencapai Rp 7,5 juta. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka pada kejadian tersebut. Api penyebab kebakaran berasal dari tungku yang lupa dimatikan," ujar Kabid Damkar dan Penyelamatan Satpol PP Ciamis, Fery Rochwandi, Jumat (1/11/2024).
Di kesempatan lain, calon Bupati Ciamis petahana, H Herdiat Sunarya, menyatakan bahwa Ciamis merupakan daerah rawan kebakaran, terutama selama musim kemarau. Dalam rapat koordinasi PKB di DPC PKB Ciamis, ia menjelaskan bahwa selama lima tahun terakhir, pemerintah telah mengadakan 12 unit mobil pemadam kebakaran dan membentuk tiga pos pemadam untuk meningkatkan respons terhadap kebakaran.
"Untuk lima tahun ke depan masih perlu adanya penambahan armada damkar," ujar Herdiat.
Herdiat menegaskan bahwa masih diperlukan penambahan armada damkar agar penanganan kebakaran dapat lebih cepat dan efektif di masa mendatang.