Ikuti Kami :

Disarankan:

Kocak! Gagal Curi Kotak Amal, Dua Anak di Tasikmalaya Malah Tinggalkan Motor Aerox

Sabtu, 26 April 2025 | 20:13 WIB
Watermark
Kocak! Gagal Curi Kotak Amal, Dua Anak di Tasikmalaya Malah Tinggalkan Motor Aerox. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Dua anak nekat mencuri kotak amal di Masjid Pondok Pesantren Al-Misbah Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (26/4/2025) dini hari. Aksi mereka digagalkan warga hingga keduanya kabur meninggalkan kotak amal dan satu unit sepeda motor Yamaha Aerox.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Dua anak nekat mencuri kotak amal di Masjid Pondok Pesantren Al-Misbah Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, Kota Tasikmalaya, Sabtu (26/4/2025) dini hari. Aksi mereka digagalkan warga hingga keduanya kabur meninggalkan kotak amal dan satu unit sepeda motor Yamaha Aerox.

Peristiwa bermula saat seorang warga memergoki dua orang keluar dari masjid sambil membawa kotak amal. Sontak, warga berteriak untuk menggagalkan pencurian tersebut. Kedua pelaku panik dan segera melarikan diri, meninggalkan hasil curian serta sepeda motor yang ditaksir bernilai lebih dari Rp20 juta.

Kejadian ini diunggah ke media sosial oleh pengamat sosial politik Kota Tasikmalaya yang juga pengasuh Ponpes Al-Misbah Sirnagalih, Asep M Tamam.

"Dini hari tadi, dua orang masuk ke komplek pesantren kami dengan motor. Setelah mengambil kencleng masjid, mereka diteriaki seorang jamaah. Karena kaget dan panik, mereka lari meninggalkan kencleng dan motor mahal mereka," tulis Asep dalam akun Facebook pribadinya.

Saat dikonfirmasi, Asep menjelaskan bahwa para pelaku langsung melarikan diri setelah diteriaki warga. Menurutnya, meski kotak amal sudah berhasil dibawa keluar masjid, isinya tidak sampai Rp50 ribu. Namun, akibat kepanikan, para pelaku justru meninggalkan motor Yamaha Aerox yang nilainya jauh lebih besar.

"Posisinya satu pelaku sudah di atas motor, tapi mungkin karena takut dan waktu tidak cukup untuk menyalakan motor, akhirnya ditinggalkan," ujarnya.

Pihak pesantren mengamankan motor tersebut karena khawatir akan hilang, apalagi kendaraan itu tidak dikunci leher dan tidak memiliki remot kontak.

Sekitar pukul 12.30 WIB, dua bocah yang diantar oleh orang tua salah satunya mendatangi pesantren untuk mengambil kembali motor yang tertinggal. Keduanya mengakui perbuatannya. 

Warga yang mengetahui kedatangan pelaku sempat berkerumun di masjid, bahkan beberapa di antaranya hampir meluapkan emosi dengan tindakan kekerasan, tetapi berhasil diredam.

Diketahui, kedua pelaku yang merupakan warga Cipedes masih berstatus pelajar, masing-masing duduk di bangku kelas VII SMP dan kelas X SMA di Kota Tasikmalaya. 

Berdasarkan kesepakatan, kedua anak tersebut diserahkan ke Polsek Indihiang untuk diproses lebih lanjut sebagai upaya memberikan efek jera.

"Yang penting bisa jadi pelajaran dan efek jera bagi keduanya," tutur Asep.

Editor
Link Disalin