Ikuti Kami :

Disarankan:

Mahasiswa Desak Evaluasi Kinerja 100 Hari Viman-Diky, Soroti Terminal Bayangan dan Birokrasi Lemah

Sabtu, 03 Mei 2025 | 09:39 WIB
Mahasiswa Desak Evaluasi Kinerja 100 Hari Viman-Diky, Soroti Terminal Bayangan dan Birokrasi Lemah
Mahasiswa Desak Evaluasi Kinerja 100 Hari Pemkot Tasikmalaya, Soroti Terminal Bayangan dan Birokrasi Lemah. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K.

Puluhan mahasiswa dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar audiensi terbuka di Lapangan Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (2/5/2025) siang.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Puluhan mahasiswa dari organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) dan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) menggelar audiensi terbuka di Lapangan Bale Kota Tasikmalaya, Jumat (2/5/2025) siang.

Mereka menyuarakan berbagai persoalan yang dinilai belum tertangani secara serius menjelang 100 hari kerja Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan dan Wakil Wali Kota Diky Chandra.

Dalam forum tersebut, mahasiswa mengkritik kinerja Pemerintah Kota Tasikmalaya, khususnya terkait lemahnya penegakan aturan, kekosongan jabatan, dan belum jelasnya arah program pengentasan kemiskinan.

Ketua PC PMII Kota Tasikmalaya, Ardiana Nugraha, menyoroti aktivitas terminal bayangan, khususnya Pool Bus Budiman dan Primajasa yang kerap menaikkan dan menurunkan penumpang di tempat yang tidak sesuai aturan.

“Pool Budiman dan Primajasa tidak bisa seenaknya menaikkan dan menurunkan penumpang di luar terminal resmi. Ini melanggar regulasi dan menciptakan ketidakadilan bagi operator lainnya,” tegas Ardiana.

Ia mempertanyakan komitmen Wali Kota dalam menyikapi permasalahan tersebut. 

“Apakah penertiban dua perusahaan ini menjadi prioritas? Atau jangan-jangan tidak masuk dalam agenda kerja sama sekali?,” ujarnya menyindir.

Sementara itu, Ahmad Rizal Hidayat dari HMI menilai audiensi belum menghasilkan solusi konkret. Ia juga menyoroti lemahnya reformasi birokrasi dan menyebut bahwa kekosongan jabatan tidak bisa diatasi hanya dengan rotasi.

“Kami menuntut evaluasi menyeluruh, termasuk pencopotan pejabat yang tidak kompeten, bukan sekadar mengisi kekosongan jabatan,” katanya.

Ahmad Rizal juga mengkritisi lambannya realisasi program pengentasan kemiskinan yang menurutnya belum menunjukkan langkah konkret.

“Sudah hampir 100 hari masa kerja Wali Kota, namun kami belum melihat langkah serius dalam penanggulangan kemiskinan. Ini menjadi catatan penting bagi kami,” tegasnya.

Menanggapi kritik tersebut, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi Ramadhan menjelaskan bahwa proses evaluasi birokrasi sedang berjalan dan rotasi-mutasi pejabat akan dilakukan pada Mei hingga Juni.

“Saya memahami harapan teman-teman mahasiswa. Kami berkomitmen menghadirkan birokrasi yang kompeten dan profesional,” ujar Viman.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Diky Chandra menegaskan bahwa program unggulan akan mulai direalisasikan pada 2026. Ia menjelaskan, perencanaan program tahun 2025 sudah ditetapkan oleh pemerintahan sebelumnya.

“Program kami akan direalisasikan secara bertahap. Kami mohon kesabaran dan partisipasi semua pihak,” kata Diky sambil berupaya meredam ketegangan mahasiswa yang mulai emosional.

Aksi ini menjadi sinyal kuat dari kalangan mahasiswa atas kekecewaan terhadap kinerja Pemkot Tasikmalaya yang dianggap belum menjawab persoalan mendasar masyarakat.

Editor
Link Disalin