Ikuti Kami :

Disarankan:

Protes Pengelolaan Sampah, HMI Demo di TPA Ciangir: “Pemkot Gagal, DLH Harus Direformasi!”

Kamis, 19 Juni 2025 | 17:10 WIB
Protes Pengelolaan Sampah, HMI Demo di TPA Ciangir: “Pemkot Gagal, DLH Harus Direformasi!”
Protes Pengelolaan Sampah, HMI Demo di TPA Ciangir: “Pemkot Gagal, DLH Harus Direformasi!”. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi di depan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Kecamatan Tamansari, pada Rabu (18/6/2025). Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap buruknya pengelolaan sampah dan lambannya penyelesaian permasalahan lingkungan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com — Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Tasikmalaya menggelar aksi demonstrasi di depan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Ciangir, Kecamatan Tamansari, pada Rabu (18/6/2025). Aksi ini digelar sebagai bentuk protes terhadap buruknya pengelolaan sampah dan lambannya penyelesaian permasalahan lingkungan oleh Pemerintah Kota Tasikmalaya.

Aksi dimulai pukul 14.00 WIB dan mendapat pengawalan ketat dari personel Polres Tasikmalaya Kota dan Satpol PP. Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Moh Faruk Rozi, bahkan turun langsung untuk memastikan jalannya aksi berlangsung aman dan tertib.

Ketua Bidang Lingkungan Hidup HMI Cabang Tasikmalaya, Dikri Rizi Ramadhan, mengatakan bahwa kondisi TPA Ciangir tidak menunjukkan perubahan signifikan meskipun berbagai perencanaan telah disampaikan oleh Pemkot.

"Yang ingin kami pertanyakan langsung fakta-fakta di lapangan, dari mulai sistem pengelolaan di TPA dan keseriusan DLH dalam mengelola TPA. Sudah jelas, bahwasanya 13 hektar sampah ini mau diapakan? Dari dulu hanya perencanaan dan perencanaan, tapi tidak ada hasil apapun," ujar Dikri dalam pernyataan tertulis yang diterima Kamis (19/6/2025) pagi.

HMI menyampaikan delapan poin tuntutan yang merupakan hasil kajian internal, dan berkomitmen mengawal persoalan ini hingga ke jalur hukum. Mereka juga mengecam kinerja Pemkot dan menuntut reformasi birokrasi di tubuh Dinas Lingkungan Hidup (DLH).

"Karena dosanya terlalu besar karena kegagalan dalam tugas dan fungsinya. Termasuk IPAL yang sampai saat ini belum diselesaikan, kompensasi yang jauh dari aturan, serta tidak memprioritaskan fasilitas sekolah seperti SD Ciangir," tegasnya.

Dikri juga menyayangkan ketidakhadiran Wali Kota dan Kepala DLH dalam aksi tersebut.

"Saya meragukan aksi gerakan Wali Kota Viman yang katanya ingin serius menangani sampah. Kami sangat kecewa, Wali Kota dan Kadis LH tidak datang ke lokasi. Padahal kami ingin mereka melihat langsung," katanya.

Ia menilai penambahan armada pengangkut sampah dari anggaran pengalihan mobil dinas kepala daerah tidak menyelesaikan masalah. Tanpa pengelolaan yang benar di TPA, jumlah sampah justru terus menumpuk dan memperluas dampak negatif.

"Akibatnya, sampah semakin menumpuk, wilayah TPA semakin meluas, dan dampak negatifnya bertambah. Ini butuh solusi komprehensif, bukan sekadar angkut cepat," ujar Dikri.

HMI memberikan tenggat waktu dua pekan bagi Pemkot untuk menunjukkan keseriusan. Bila tidak ada progres, mereka mengancam akan membawa massa lebih besar ke DLH dan Balai Kota.

Sementara itu, Plt Kepala UPTD TPA Ciangir, Deni Indra, membenarkan bahwa TPA menerima beban sampah tinggi setiap harinya.

"Situatif, bisa sampai 240 ton, kadang di bawah 200 ton. Kalau bulan puasa bisa 300 sampai 350 ton. H-7 dan H+7 Lebaran bisa sampai 500 ton per hari," jelas Deni saat dihubungi.

Terkait pengolahan limbah, Deni menyebut pihaknya bersama DLH telah menyusun program revitalisasi Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) sejak 2024, dengan total anggaran sebesar Rp3,9 miliar.

"DED-nya Alhamdulillah sudah selesai 100 persen. Besok kami tinggal melengkapi dokumen untuk proses lelang ke ULP," jelas Deni.

Rinciannya, Rp100 juta untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED), Rp100 juta untuk pengawasan, dan sisanya untuk fisik pembangunan IPAL.

Meski begitu, tekanan publik terhadap kinerja DLH Kota Tasikmalaya semakin menguat. Pengelolaan TPA Ciangir dinilai masih jauh dari kata layak, dan menjadi salah satu PR besar pemerintahan Wali Kota Viman Alfarizi Ramadhan.

Editor
Link Disalin