TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Kolang-kaling, cemilan kenyal berwarna putih transparan yang kerap menjadi pelengkap minuman dan kolak, ternyata memiliki proses pembuatan yang cukup rumit. Dibuat dari biji buah aren, pengolahannya memerlukan ketelitian dan kesabaran.
Nurul Hakim, seorang perajin kolang-kaling dari Kampung Sawahsitu, Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, membagikan proses lengkap pembuatan kolang-kaling yang masih dilakukan secara manual dan tradisional.
Tahapan Pengolahan Kolang-Kaling:
1. Memetik Buah Aren
Proses dimulai dengan mengambil buah aren dari pohonnya. Setelah itu, buah dipisahkan dari tangkainya.
"Pemisahan buah dari tangkai harus dilakukan hati-hati karena getah buah aren bisa menyebabkan gatal-gatal," ujar Nurul, Rabu (1/1/2025).
2. Rebus Buah Aren
Setelah dipisahkan, buah aren direbus selama sekitar satu jam menggunakan drum besar. Proses ini bertujuan untuk menghilangkan getah yang menempel dan melunakkan kulit buah yang keras.
3. Mengambil Isi Buah
Buah yang telah direbus kemudian dibelah menjadi dua untuk mengeluarkan bijinya. Tahap ini membutuhkan alat sederhana, seperti gagang sendok atau kail, untuk mencungkil isi buah yang sudah mengeras.
4. Pemipihan Biji
Biji yang sudah dikeluarkan dipipihkan agar mendapatkan tekstur kenyal khas kolang-kaling.
5. Perendaman
Sebelum dijual, kolang-kaling direndam selama beberapa hari. Proses ini bertujuan untuk memastikan sisa getah yang menempel benar-benar hilang, sehingga kolang-kaling menjadi lebih bersih dan aman dikonsumsi.
Tradisi dan Kearifan Lokal
Nurul menambahkan bahwa proses pembuatan kolang-kaling di Kampung Sawahsitu masih dilakukan secara tradisional tanpa bantuan mesin.
Hal ini menunjukkan kearifan lokal yang tetap terjaga meski teknologi semakin berkembang.
"Pengolahan kolang-kaling ini membutuhkan kesabaran dan ketelitian agar hasilnya berkualitas dan disukai konsumen," ucapnya.
Keunikan Kolang-Kaling dari Desa Deudeul
Kolang-kaling dari Desa Deudeul terkenal dengan teksturnya yang kenyal dan rasa yang segar, menjadikannya salah satu produk unggulan lokal Tasikmalaya.
Proses pengolahannya yang tradisional memberikan sentuhan autentik pada hasil akhirnya, sehingga diminati oleh banyak orang.