Disarankan:
Menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang dijadwalkan pada 19 April 2025 besok, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly, menyatakan optimisme tinggi dalam menghadapi kontestasi tersebut.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) Pilkada Kabupaten Tasikmalaya yang dijadwalkan pada 19 April 2025 besok, pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 1, Iwan Saputra dan Dede Muksit Aly, menyatakan optimisme tinggi dalam menghadapi kontestasi tersebut.
Berdasarkan analisis internal dan tren dukungan dari masyarakat, pasangan ini menargetkan dapat meraih 40 persen suara dari seluruh Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Kabupaten Tasikmalaya.
"Insya Allah saya yakin akan meraih poin 40 persen besok dari seluruh TPS," ujar Iwan Saputra saat dihubungi NewsTasikmalaya.com, Jumat (18/4/2025).
Iwan menegaskan bahwa pasangan dirinya bersama Dede Muksit Aly merupakan satu-satunya calon yang tidak tersandung persoalan hukum atau konflik pada penyelenggaraan Pemilu sebelumnya. Ia meyakini hal ini menjadi modal penting dalam meraih kepercayaan publik.
"Kami optimistis dan yakin, langkah kampanye kami beserta relawan bergeraknya atas dasar hati nurani, bukan karena ada apanya. Karena ini untuk membawa Kabupaten Tasikmalaya ke arah yang lebih baik dalam lima tahun ke depan," tuturnya.
Ia juga menekankan bahwa tim pemenangan dan relawan bergerak tanpa praktik politik uang, melainkan fokus pada penyampaian visi dan misi yang menyasar pengembangan ekonomi lokal, perbaikan infrastruktur, serta peningkatan kualitas layanan publik.
Dukungan terhadap pasangan ini juga disuarakan oleh Ketua DPC Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya, Eri Purwanto, yang akrab disapa H. Eri. Ia menyatakan keyakinannya bahwa pasangan Iwan–Dede mampu unggul dari dua pasangan lainnya yang saat ini masih menghadapi persoalan politik.
"Target kami tidak mau muluk-muluk, cukup 40 persen saja, tapi itu dari seluruh TPS di Kabupaten Tasikmalaya," jelas H. Eri.
Ia pun mengingatkan seluruh kader dan relawan agar tetap menjaga integritas dan menjauhi praktik politik pragmatis yang dapat mencederai nilai-nilai demokrasi.
"Iya, itu tadi, visi dan misi kita bergerak bukan karena ada apa-apanya, bukan karena uang, tapi kami bergerak dengan hati nurani yang bersih," pungkasnya.
PSU Kabupaten Tasikmalaya menjadi penentu arah kepemimpinan daerah lima tahun ke depan, setelah hasil Pemilu sebelumnya dinyatakan tidak sah oleh Mahkamah Konstitusi. Tiga pasangan calon kembali bersaing dalam pemungutan suara ulang tersebut.
