Ikuti Kami :

Disarankan:

Pasutri Lansia di Kota Banjar Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni

Senin, 04 November 2024 | 12:12 WIB
Pasutri Lansia di Kota Banjar Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni
Pasutri Lansia di Kota Banjar Tinggal di Gubuk Tak Layak Huni. Foto: NewsTasikmalaya.com/Martin

Sebuah kabar mengkhawatirkan datang dari Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Hergarsari, Kota Banjar, Jawa Barat. Sebuah pasangan suami istri (pasutri) lansia, Nana Permana (78) dan Iah (77), hidup dalam kondisi memprihatinkan di sebuah gubuk berukuran 3x3 meter yang tidak layak huni.

BANJAR, NewsTasikmalaya.com - Sebuah kabar mengkhawatirkan datang dari Kelurahan Hegarsari, Kecamatan Hergarsari, Kota Banjar, Jawa Barat. Sebuah pasangan suami istri (pasutri) lansia, Nana Permana (78) dan Iah (77), hidup dalam kondisi memprihatinkan di sebuah gubuk berukuran 3x3 meter yang tidak layak huni.

Gubuk yang mereka tempati terletak di tanah milik orang lain, dan tidak memiliki akses listrik atau sumber air bersih.

Pantauan menunjukkan, gubuk tersebut hanya terdiri dari satu ruangan yang dipenuhi barang-barang dan tumpukan pakaian. Lantai gubuk terbuat dari tanah, berfungsi sebagai dapur tanpa sekat, dan terlihat sangat berantakan serta tidak higienis. Saat hujan, bagian dari gubuk ini seringkali terkena air.

"Kami menggunakan lampu baterai yang diisi ulang di masjid terdekat. Untuk air, kami terpaksa meminta dari tetangga," kata Nana.

Ia menjelaskan bahwa penghasilannya sebagai tukang jahit tidak mencukupi untuk membayar listrik. "Saya tidak punya uang. Lampu itu hanya bertahan sekitar empat jam, jadi kami pakai saat sangat diperlukan," tambahnya.

Nana berharap ada perhatian dari pemerintah atau donatur untuk membantu mereka memperoleh tempat tinggal yang layak. "Harapan kami ada yang membantu agar kami bisa hidup di tempat yang lebih baik," ucapnya.

Menanggapi situasi pasangan lansia ini, Agus Mulyana, Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat Sekretariat Daerah Kota Banjar, segera turun tangan. Pemerintah Kota Banjar melakukan peninjauan ke lokasi dan berencana mengambil langkah konkret untuk meningkatkan kondisi hidup mereka.

"Kami akan segera bertindak, dimulai dengan memfasilitasi penyambungan listrik. Kami juga akan berkoordinasi dengan Baznas untuk membantu membeli tanah agar rumah mereka tidak lagi berdiri di atas tanah orang lain," kata Agus.

Selain itu, pemerintah akan mengevaluasi apakah pasangan lansia ini sudah menerima bantuan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Beras Sejahtera, dan bantuan minyak goreng.

"Kami akan memastikan bahwa Pak Nana dan istrinya mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah," pungkasnya. 

Diharapkan langkah-langkah ini dapat membantu pasangan lansia tersebut mendapatkan kehidupan yang lebih baik dan layak.

Editor
Link Disalin