Ikuti Kami :

Disarankan:

Sungai Citanduy Meluap, Ribuan Rumah di Desa Tanjungsari Tasikmalaya Terendam Banjir

Jumat, 14 Maret 2025 | 12:47 WIB
Watermark
Sungai Citanduy Meluap, Ribuan Rumah di Desa Tanjungsari Tasikmalaya Terendam Banjir. Foto: NewsTasikmalaya.com

Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, sejak Kamis (13/3/2025) sore mengakibatkan ribuan rumah di Desa Tanjungsari terendam banjir.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Sukaresik, Kabupaten Tasikmalaya, sejak Kamis (13/3/2025) sore mengakibatkan ribuan rumah di Desa Tanjungsari terendam banjir.

Luapan dari Sungai Citanduy dan sungai-sungai kecil di sekitarnya memperparah kondisi, hingga merendam empat kampung di desa tersebut. Tak hanya rumah warga, fasilitas umum seperti jalan, tempat ibadah, dan sekolah juga turut terdampak.

Berdasarkan data yang dihimpun, sedikitnya 1.131 Kepala Keluarga (KK) atau 3.963 jiwa terdampak banjir, dengan rincian:

Kampung Bojongsoban: 599 KK (1.986 jiwa)
Kampung Hegarsari: 320 KK (1.280 jiwa)
Kampung Mekarsari: 168 KK (571 jiwa)
Kampung Cicalung: 50 KK (126 jiwa)
Mimin, salah seorang warga terdampak, mengatakan bahwa air mulai masuk ke permukiman secara tiba-tiba pada Kamis malam pukul 21.00 WIB.

"Sejak sore hujan terus turun, lalu tiba-tiba malam air meluap dan langsung masuk ke rumah-rumah warga," ujar Mimin, Jumat (14/3/2025) pagi.

Akibat banjir yang datang secara mendadak, banyak warga tidak sempat menyelamatkan barang-barang berharga. Sebagian besar memilih mengungsi ke Kantor Desa atau ke rumah kerabat yang masih aman dari genangan air.

Selain rumah warga, sejumlah fasilitas umum juga terdampak cukup parah. Kepala MI Darul Hikmah, Rom Rosidin, mengungkapkan bahwa sekolahnya menjadi salah satu yang terkena dampak paling serius.

"Air datang begitu cepat, sehingga kami tidak sempat menyelamatkan buku-buku dan perlengkapan sekolah lainnya. Akibatnya, kegiatan belajar-mengajar di MI Darul Hikmah terpaksa diliburkan," jelasnya.

Hingga saat ini, genangan air di permukiman warga masih setinggi lutut orang dewasa, sementara akses jalan penghubung tiga kecamatan terendam hingga setinggi dada orang dewasa.

Masyarakat berharap pemerintah segera mencari solusi jangka panjang untuk mengatasi banjir yang sering terjadi di wilayah tersebut setiap kali hujan deras mengguyur.

 

Editor
Link Disalin