TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com- Aksi cepat tanggap organisasi masyarakat Islam Al-Mumtaz dalam menggagalkan distribusi minuman keras (miras) di kawasan elit Kota Tasikmalaya menuai pujian dari pemerintah setempat.
Penggerebekan dilakukan Minggu malam (8/6/2025) di sebuah rumah mewah yang terletak di Jalan BKR, Kelurahan Kahuripan, Kecamatan Tawang, tempat di mana sebuah kendaraan penuh muatan miras ditemukan terparkir.
Camat Tawang, Boedi Santoso, mengungkapkan apresiasi tinggi terhadap gerakan Al-Mumtaz, terutama karena Kecamatan Tawang dikenal sebagai kawasan pendidikan dengan sejumlah kampus ternama yang aktif di dalamnya.
"Kami sangat menghargai kepedulian para santri dan aktivis dari Al-Mumtaz. Aksi mereka membuktikan bahwa masyarakat bisa berperan aktif menjaga lingkungan tetap bersih dari penyakit masyarakat,” ujar Boedi dalam pesan tertulis kepada awak media, Selasa (10/6/2025).
Menurut Boedi, kehadiran institusi pendidikan di wilayah Tawang memang membawa dampak ekonomi yang signifikan. Namun, di sisi lain, kondisi ini turut memunculkan tantangan sosial, seperti penyalahgunaan rumah kos yang beralih fungsi menjadi tempat penyimpanan miras hingga praktik prostitusi online.
Dalam konteks ini, Boedi menilai bahwa pengedar miras kini sudah mulai menghindari rumah kos yang mulai ketat diawasi, dan mulai beralih menyewa **unit di perumahan elit** agar tidak mudah terdeteksi.
“Pelaku peredaran miras sekarang mencari lokasi yang dianggap ‘aman’, seperti rumah kontrakan di komplek mewah. Ini strategi baru mereka agar terhindar dari pantauan warga dan aparat,” tuturnya.
Boedi juga menegaskan bahwa pihaknya bersama unsur Forkopimcam dan Satpol PP rutin melakukan pengawasan, serta siap merespons cepat jika ada informasi terkait aktivitas mencurigakan yang masuk kategori penyakit masyarakat (pekat).
Lebih jauh, ia menekankan peran penting Forum Ngarumat Lembur (FORMAL) sebagai wadah masyarakat untuk ikut aktif menjaga keamanan dan ketertiban di lingkungan masing-masing.
“Kami bangga, FORMAL menjadi mitra strategis pemerintah dalam menjaga ketentraman warga. Termasuk dalam operasi-operasi penertiban rumah kos yang dilaksanakan bersama jajaran Forkopimcam,” tambahnya.
Boedi berharap, pengungkapan kasus miras di kawasan elit ini bisa menjadi peringatan keras bagi para pelaku agar menghentikan aktivitas ilegal mereka. Ia pun mendorong seluruh elemen masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap berbagai modus baru dalam peredaran miras.
“Semoga ini jadi efek jera. Kita harus sama-sama waspada dan menjaga Kecamatan Tawang tetap bersih dari hal-hal yang merusak moral dan ketertiban,” pungkasnya.