Ikuti Kami :

Disarankan:

Tim SAR Gabungan Mencari Pelajar Hilang Terbawa Arus di Sungai Citanduy

Minggu, 03 November 2024 | 13:48 WIB
Tim SAR Gabungan Mencari Pelajar Hilang Terbawa Arus di Sungai Citanduy
Tim SAR Gabungan Mencari Pelajar Hilang Terbawa Arus di Sungai Citanduy. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K

Tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian terhadap seorang pelajar kelas 5 SD yang hilang setelah terseret arus di Saluran Irigasi Citanduy, Kampung Batu Bangkong, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, pada Minggu (3/11/2024) pagi.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Tim SAR gabungan tengah melakukan pencarian terhadap seorang pelajar kelas 5 SD yang hilang setelah terseret arus di Saluran Irigasi Citanduy, Kampung Batu Bangkong, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, pada Minggu (3/11/2024) pagi.

Pencarian melibatkan tim dari TNI, Polri, dan BPBD Kota Tasikmalaya, serta dibantu oleh masyarakat setempat.

Kalak BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, menjelaskan, pencarian dilakukan dengan melakukan penyisiran, baik di sungai Citanduy maupun di darat.

"Kami melakukan penyisiran di darat dan air, khususnya di Sungai Citanduy, tempat korban diduga terseret," kata Ucu.

Ucu menambahkan bahwa arus di Sungai Citanduy relatif sedang, tetapi ada kemungkinan korban masih terbawa arus atau terjebak di bebatuan.

"Kami mohon doa dari masyarakat agar pencarian ini dapat segera membuahkan hasil," tutupnya. 

Pencarian terus dilakukan dengan harapan pelajar yang hilang dapat ditemukan dengan cepat.

Diberitakan sebelumnya, tiga pelajar di Tasikmalaya tersedot dan terbawa arus saluran irigasi Citanduy di Kampung Batu Bangkong, Kelurahan Sirnagalih, Kecamatan Indihiang, pada Minggu (3/11/2024) pagi.

Dalam insiden tersebut, seorang pelajar berinisial H (11) dari kelas 5 SD dilaporkan hilang, sementara dua lainnya berhasil diselamatkan.

Menurut Bima Maulana, salah satu guru yang mendampingi para siswa, ketiganya sedang bermain air ketika insiden terjadi. Mereka tidak menyadari bahwa pintu air terbuka, yang menyebabkan arus yang kuat membawa mereka.

“Awalnya mereka hanya bermain air, tidak tahu bahwa pintu air terbuka. Akibatnya, mereka terbawa arus,” ungkap Bima.

Bima bersama satu guru lainnya berusaha menyelamatkan ketiga siswa tersebut. Meski berhasil menyelamatkan dua orang, arus yang deras menghalangi upaya mereka untuk menyelamatkan H.

“Dari tiga orang yang terbawa arus, saya berhasil mengamankan dua. Namun, saya tidak dapat menahan yang satu lagi,” lanjut Bima.

Kegiatan tersebut merupakan bagian dari Malam Bina Iman dan Taqwa (Mabit), di mana total ada 24 pelajar yang berpartisipasi.

Dari jumlah tersebut, 11 adalah laki-laki dan 13 perempuan, dengan dua guru sebagai pendamping. Kegiatan pagi itu awalnya direncanakan sebagai olahraga, tetapi beberapa siswa memilih untuk berenang.

Editor
Link Disalin