TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Sebuah granat aktif peninggalan zaman Belanda berhasil diledakkan oleh Unit Jibom Detasemen Gegana Brimob Polda Jawa Barat pada Sabtu (18/1/2025). Proses peledakan dilakukan di kawasan perkebunan karet milik PTPN Bagja Negara, Kampung Citundun, Desa Mandalawangi, Kecamatan Salopa, Kabupaten Tasikmalaya.
Komandan Batalyon (Danyon) D Pelopor Sat Brimob Polda Jawa Barat, Kompol Dr. Fajar Cahyono, S.Pd., M.M, menjelaskan bahwa peledakan granat tersebut dilakukan demi menjaga keamanan masyarakat setelah benda mencurigakan itu ditemukan oleh warga.
"Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan tidak ada potensi bahaya dari granat tersebut. Proses pendisposalan dilakukan dengan menggali lubang sedalam 50 cm untuk peledakan menggunakan alat sumbu ledak (detonation cord). Lokasi dipilih di area yang jauh dari permukiman warga demi keamanan," ujar Kompol Fajar.
Granat tersebut ditemukan oleh Ade Nurul Hayat, seorang warga setempat, saat melintasi jalan setapak di Dusun Sukasari, RT 01/03, Desa Kawitan, Kecamatan Salopa. Jalan setapak ini merupakan jalur yang biasa dilalui masyarakat.
"Berdasarkan identifikasi awal, granat tersebut adalah granat tangan aktif buatan Amerika yang diduga merupakan peninggalan zaman Belanda," tambahnya.
Peledakan dimulai pada pukul 10.00 WIB dan berlangsung hingga pukul 10.30 WIB. Kegiatan ini dipimpin oleh Kabag Ops Polres Tasikmalaya, Kompol Glatiko Nagiewanto, S.H., dan dihadiri oleh Kapolsek Salopa, AKP Suwarto, Panit Jibom Detasemen Gegana Ipda Erik Heriadi, serta 15 anggota Polsek Salopa.
Kompol Glatiko menjelaskan, lokasi perkebunan karet dipilih karena jauh dari aktivitas warga, sehingga risiko dapat diminimalkan.
"Kami mengutamakan keselamatan warga dan memastikan proses berjalan aman dan terkendali," jelas Kompol Glatiko.
Peledakan granat berlangsung aman tanpa insiden. Kompol Fajar mengimbau masyarakat untuk segera melaporkan kepada pihak berwenang jika menemukan benda mencurigakan serupa.
"Dengan tindakan cepat dan koordinasi yang baik, potensi bahaya dapat dieliminasi. Kami juga meminta masyarakat untuk tidak mencoba menangani sendiri benda-benda semacam ini," tutupnya.