TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Menjelang datangnya bulan suci Ramadan, Polres Tasikmalaya Kota menggelar pemusnahan barang bukti hasil operasi Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD), Kamis (27/2/2025) pagi.
Ribuan botol minuman keras (miras), ratusan knalpot brong, serta berbagai jenis obat-obatan terlarang menjadi fokus utama dalam pemusnahan ini.
Kapolres Tasikmalaya Kota AKBP Moh Faruk Rozi, mengungkapkan bahwa pemusnahan ini merupakan langkah nyata dalam menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif selama Ramadan.
“Total ada 4.304 botol miras berbagai merek, 519 liter ciu, 172 liter tuak, 80 botol arak Bali, serta 566 knalpot brong yang kita musnahkan. Selain itu, ada juga 7,74 gram ganja, 100,50 gram tembakau sintetis, serta ribuan butir obat keras seperti tramadol, Double Y, dan Hexymer,” ujar AKBP Faruk di Mapolres Tasikmalaya Kota.
Menurutnya, miras dan obat-obatan terlarang kerap menjadi pemicu gangguan keamanan, seperti aksi kriminalitas dan tindak kekerasan. Oleh karena itu, pihak kepolisian terus menggencarkan operasi penertiban guna mencegah peredarannya.
“Kami ingin masyarakat bisa menjalankan ibadah puasa dengan nyaman dan khusyuk, tanpa gangguan dari peredaran miras dan penyakit masyarakat lainnya,” tambahnya.
Faruk juga mengajak warga untuk aktif berperan serta dalam menjaga keamanan lingkungan dengan melaporkan setiap aktivitas mencurigakan kepada kepolisian.
“Jika ada yang mengetahui peredaran miras atau narkotika, segera laporkan kepada kami. Kami berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan TNI, Satpol PP, dan berbagai elemen masyarakat dalam upaya penertiban ini,” tegasnya.
Selain itu, ia menekankan pentingnya sinergi antara kepolisian, ulama, dan lembaga pendidikan dalam mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, agar menjauhi miras dan narkoba.
“Selain tindakan represif, sosialisasi dan edukasi juga perlu diperkuat agar masyarakat lebih sadar akan bahaya konsumsi barang-barang terlarang ini,” imbuhnya.
Acara pemusnahan barang bukti ini turut dihadiri oleh unsur Forkopimda Kota Tasikmalaya, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta berbagai elemen pemuda yang mendukung upaya pemberantasan penyakit masyarakat di wilayah tersebut.