CIAMIS, NewsTasikmalaya.com — Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Kabupaten Ciamis pada Minggu (6/7/2025) menyebabkan dua insiden kerusakan rumah warga di dua kecamatan berbeda. Sebuah rumah di Kecamatan Cisaga tertimpa pohon tumbang, sementara satu rumah lainnya di Kecamatan Sindangkasih ambruk akibat tak kuat menahan beban hujan deras.
Insiden pertama terjadi pada Minggu sore sekitar pukul 16.00 WIB, ketika sebuah pohon salam setinggi 15 meter tumbang dan menimpa rumah milik Pendi Wahyudi (48), warga Dusun Sukaharja RT 06 RW 02, Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga.
Pohon milik warga tersebut roboh akibat hujan deras disertai angin kencang dan menimpa atap kamar rumah korban. Akibatnya, genting rumah berjatuhan dan bagian reng, usuk, serta kuda-kuda mengalami kerusakan ringan.
Warga bersama aparat desa setempat langsung bergotong royong mengevakuasi pohon dan memperbaiki bagian atap rumah yang rusak.
“Personel Pusdalops BPBD Ciamis sudah datang ke lokasi untuk melakukan asesmen serta menyerahkan bantuan logistik kedaruratan. Tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam kejadian tersebut,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Ciamis, Ani Supiani, ST, M.Si, Senin (7/7/2025).
Sementara itu, di hari yang sama pada pagi harinya sekitar pukul 06.00 WIB, rumah milik Teti Hardanti (44) di Dusun Brunggendis RT 03 RW 01, Desa Sukaraja, Kecamatan Sindangkasih, dilaporkan ambruk.
Diduga konstruksi rumah yang sudah lapuk tak mampu menahan beban hujan deras yang turun sejak malam. Bagian atap, reng, usuk, kuda-kuda, hingga plafon dan bilik rumah dilaporkan porak-poranda.
Akibat kejadian ini, Teti bersama empat anggota keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah tetangga. Warga sekitar pun turut bergotong royong membantu menyelamatkan harta benda korban.
Menanggapi cuaca ekstrem yang masih berpotensi terjadi dalam beberapa hari ke depan, BPBD Ciamis mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama terhadap ancaman pohon tumbang, tiang listrik atau reklame roboh.
“Bila terjadi angin kencang, hindari berteduh di bawah pohon besar, terutama yang sudah tua dan rimbun. Jauhi pula papan reklame dan tiang yang tidak kokoh untuk menghindari risiko tertimpa,” imbau Ani.