Ikuti Kami :

Disarankan:

Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, 5 Orang Meninggal

Minggu, 13 Oktober 2024 | 11:20 WIB
Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, 5 Orang Meninggal
Kasus DBD di Kota Tasikmalaya Meningkat, 5 Orang Meninggal. Foto: NewsTasikmalaya.com/Ahdan Ashari

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus meningkat secara signifikan sejak awal tahun 2024.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya terus meningkat secara signifikan sejak awal tahun 2024.

Hingga Oktober 2024, tercatat sebanyak 1.567 orang terinfeksi DBD, dengan 16 orang harus menjalani perawatan intensif dan 5 orang meninggal dunia akibat penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes aegypti ini.

Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Suryaningsih, menyatakan bahwa peningkatan kasus DBD dipicu oleh kondisi musim kemarau basah yang menciptakan lingkungan ideal bagi nyamuk berkembang biak.

Setiap hari, sekitar 10 pasien DBD harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soekardjo, RS Jasa Kartini, dan beberapa rumah sakit lain di kota tersebut.

"Peningkatan kasus DBD sangat signifikan sejak Januari hingga Oktober 2024, dengan 1.567 kasus tercatat. Saat ini, 16 orang dirawat intensif, dan tragisnya, lima di antaranya meninggal dunia," kata Suryaningsih, Sabtu (12/10/2024).

"Kami mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kebersihan lingkungan melalui pemberantasan sarang nyamuk," sambungnya.

Menurut Suryaningsih, peralihan musim dari El Nino menuju musim penghujan yang disertai dengan kemarau basah menjadi salah satu penyebab meningkatnya populasi jentik nyamuk. Kondisi ini diperburuk oleh rendahnya kesadaran masyarakat dalam menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

"Pergantian musim dan kondisi kemarau basah menciptakan lingkungan yang kondusif bagi nyamuk Aedes aegypti. Kasus DBD saat ini tersebar merata di 69 kelurahan yang ada di 10 kecamatan di Kota Tasikmalaya," jelasnya.

Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya juga mengeluarkan instruksi untuk meningkatkan kewaspadaan dan langkah-langkah pencegahan, termasuk melakukan fogging dan penyuluhan di wilayah yang rawan DBD.

Berdasarkan data, kasus DBD terbanyak tercatat di Kecamatan Kawalu dengan 272 kasus, disusul Kecamatan Mangkubumi dengan 211 kasus, dan Kecamatan Cipedes dengan 200 kasus.

Penyebaran lainnya tersebar di Kecamatan Cibeureum dengan 194 kasus, Kecamatan Tawang 156 kasus, Tamansari 139 kasus, Cihideung 127 kasus, Purbaratu 103 kasus, Bungursari 103 kasus, dan Indihiang 62 kasus.

Dinas Kesehatan terus mengingatkan masyarakat untuk melakukan 3M Plus (menguras, menutup, dan mendaur ulang barang bekas) sebagai langkah efektif dalam mencegah penyebaran DBD. Pemerintah berharap dengan langkah-langkah preventif ini, angka kasus DBD bisa ditekan secara signifikan.

Editor
Link Disalin