Disarankan:
Menjelang Idul Fitri 2025, Ketupat Air Tanjung Ma Oto, kembali menjadi incaran masyarakat. Kuliner khas yang dikenal dengan teksturnya yang kenyal, gurih, dan tahan lama ini selalu menjadi favorit saat perayaan Lebaran.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Menjelang Idul Fitri 2025, Ketupat Air Tanjung Ma Oto, kembali menjadi incaran masyarakat. Kuliner khas yang dikenal dengan teksturnya yang kenyal, gurih, dan tahan lama ini selalu menjadi favorit saat perayaan Lebaran.
Dibuat dengan bahan utama beras berkualitas dan direbus menggunakan air asin alami khas Kampung Tanjung, Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya, ketupat buatan Ma Oto memiliki cita rasa yang unik dan khas.
Ditemui di rumah produksinya, Ma Oto mengungkapkan bahwa tahun ini pesanan ketupat mengalami lonjakan signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
"Alhamdulillah, pesanan meningkat drastis. Tahun lalu masih di angka ribuan, sekarang sudah lebih dari 6.000 pesanan dan kemungkinan bisa mencapai 8.000 hingga 10.000," ujarnya.
Untuk memenuhi permintaan, Ma Oto telah menyiapkan 9 kuintal beras dan 20 tandon air Asin yang menjadi ciri khas ketupat buatannya. Adapun harga jualnya Rp30.000 per ikat (isi lima ketupat) atau Rp6.000 per buah.
Dalam proses produksi, Ma Oto tidak bekerja sendiri. Ia melibatkan anak, menantu, serta para tetangga untuk membantu mulai dari pembuatan anyaman ketupat, pengisian beras, hingga proses perebusan.
"Ini sudah tradisi turun-temurun sejak tahun 1995. Ketupat buatan kami banyak dipesan tidak hanya dari Tasikmalaya, tapi juga dari daerah Priangan Timur, Bandung, hingga Bogor," jelasnya.
Salah satu keunggulan Ketupat Air Tanjung Ma Oto adalah daya tahannya yang mencapai satu minggu, berkat penggunaan air asin alami yang hanya ditemukan di Kampung Tanjung.
"Air asin ini memberi rasa gurih alami dan membuat ketupat lebih tahan lama. Inilah yang membuat pelanggan setia kembali setiap tahunnya," pungkas Ma Oto.
