TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Tasikmalaya, secara resmi menetapkan pasangan Viman Alfarizi Ramadan dan Diky Chandra sebagai Wali Kota dan Wali Kota terpilih pada Pilkada 2024.
Penetapan pasangan nomor urut 4 yang diusung oleh koalisi Partai Gerindra, Nasdem, PBB, Gelora, dan Partai Ummat itu dilakukan KPU Kota Tasikmalaya melalui rapat pleno terbuka yang digelar di Hotel Aston Inn, pada Kamis (9/1/2025) pagi.
Penetapan Viman-Diky sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya terpilih turut dihadiri perwakilan peserta Pilkada 2024, unsur Forkopimda Kota Tasikmalaya, pimpinan partai politik (parpol), Bawaslu dan tamu undangan lainnya.
Berdasarkan hasil rekapitulasi suara, paslon nomur 4, Viman-Diky meraih suara terbanyak yakni 193.225 suara unggul jauh dari pasangan lainnya.
Ketua KPU Kota Tasikmalaya Asep Rismawan mengatakan, bahwa rapat pleno sudah dilaksanakan dengan selesai, aman tanpa masalah apapun. Menurut Asep, rapat pleno ini dilakukan serentak se-Indonesia untuk kota dan kabupaten yang memang tidak ada gugatan di Mahkamah Konstitusi (MK).
"Sehingga rapat pleno ini kita laksanakan. Dan kita akan serahkan berkas ke dewan untuk dijadikan bahan rapat paripurna,"kata Asep pada wartawan.
Setelah itu, dikatakan Asep, untuk pelantikan wali kota dan bupati akan direncakanan tanggal 10 Februari 2025.
"Namun kalau semangatnya diserentak, sepertinya tidak memungkinkan di tanggal 10. Memang ada beberapa informasi bahwasannya akan ada pergeseran kalaupun ada pergeseran tidak akan jauh dari bulan Februari tersebut," ujarnya.
Kendati demikian, disebutkan Asep, jika mengacu pada regulasi, pelantikan kepala daerah masih tetap akan dilaksanakan pada bulan Februari 2025.
"Namun apakah nanti akan ada perubahan, walaupun informasi informasi kan, opini publik itu di bulan Maret, bahkan tanggal 15 itu ada pelantikan gubernur kemudian nanti tanggal 20 baru pelantikan wali kota. Tapi saya kira informasi tersebut belum bisa dijadikan acuan yang jelas sampai saat ini aturannya dan regulasinya masih mengatur di bulan Februari," tegasnya.
Selama pelaksanaan Pilkada Serentak 2024, Asep menyebut, terdapat catatan yang harus menjadi bahan evaluasi kedepan. "Saya kira bahwasannya di Pilkada serentak 2024 ini kan baru secara nasional, paling yang menajdi catatan salah satunya adalah terkait dengan partisipasi. Kami akui, kami memang se jabar rangking kedua terbesar untuk partisipasi pilkada serentak 2024," ungkapnya.
"Namun rangking kedua tersebut angka presentasinya diangka 76 persen. Sehingga, ini jauh dengan perolehan presntasi dari partisipasi pemilu yang diangka 80 sekian lebih. Ini menjadi bahan evaluasi kita, mudah-mudahan pelaksanaan pilkada di kemudian hari bisa lebih baik lagi," pungkasnnya.