Mahasiswa di Kota Banjar Gelar Aksi Demo 100 Hari Pemerintahan Sudarsono-Supriana

BANJAR, NewsTasikmalaya.com – Sejumlah mahasiswa dan perwakilan organisasi masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Banjar, Jawa Barat, Senin (2/6/2025). Aksi ini merupakan bentuk evaluasi terhadap kinerja 100 hari pertama pemerintahan Wali Kota Sudarsono dan Wakil Wali Kota Supriana.

Dalam aksinya, massa menyuarakan berbagai kritik terhadap kinerja pemerintah daerah yang dinilai belum menyentuh kebutuhan dasar masyarakat. Suasana sempat memanas ketika demonstran memblokade jalan menggunakan sepeda motor, menghambat arus lalu lintas kendaraan, khususnya roda empat.

Ketegangan meningkat saat para demonstran mencoba menerobos barikade aparat gabungan yang berjaga di depan gedung DPRD. Saling dorong antara massa dan petugas pun tak terhindarkan. Namun situasi dapat dikendalikan setelah Plt. 

Ketua DPRD Kota Banjar, Ating, beserta sejumlah anggota dewan menemui massa dan mengundang mereka berdialog di dalam gedung.

Lima Tuntutan Mahasiswa

Koordinator aksi, Rio Julian Rustandi Putra, menyampaikan lima poin utama tuntutan yang ditujukan kepada Pemerintah Kota Banjar:

1. Pendidikan

   Rio menilai masih banyak pelajar dan mahasiswa di Kota Banjar yang kesulitan melanjutkan pendidikan akibat keterbatasan biaya. Ia meminta pemerintah daerah memprioritaskan kesejahteraan pendidikan.

2. Ekonomi

   Ia menyoroti belum adanya investor besar yang masuk ke Kota Banjar serta minimnya lapangan kerja. Menurutnya, krisis ekonomi saat ini berdampak luas dan belum ditangani secara konkret.

3. Kesehatan

   Layanan kesehatan juga menjadi sorotan. Meski BPJS disebut menjamin kesehatan masyarakat, namun menurut Rio, masih banyak warga yang belum terlayani secara optimal.

4. Infrastruktur

   Aksi ini juga menyinggung soal lambannya pembangunan infrastruktur. Salah satu contoh yang disebut adalah kondisi jalan di kawasan Neglasari yang tak kunjung diperbaiki selama hampir satu dekade.

5. Supremasi Hukum

   Para demonstran menuntut adanya transparansi dan integritas dari aparat penegak hukum. Mereka mendorong peran aktif masyarakat dalam mengawasi jalannya penegakan hukum agar tidak disalahgunakan.

Aksi demonstrasi ini digelar di tiga lokasi berbeda, dimulai dari Gedung DPRD, kemudian berlanjut ke Kantor Wali Kota Banjar, dan diakhiri di Kantor Kejaksaan Negeri Banjar.