TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Lebaran Idulfitri identik dengan momen kebersamaan bersama keluarga. Namun, bagi petugas kepolisian yang bertugas dalam Operasi Ketupat Lodaya 2025, perayaan ini justru menjadi waktu untuk mengamankan arus mudik dan memastikan keselamatan masyarakat.
Seperti yang dialami oleh Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya Kota, yang sudah tiga tahun berturut-turut tidak dapat merayakan Lebaran bersama keluarganya. Setiap kali merasakan rindu, ia hanya bisa berkomunikasi melalui panggilan video atau video call dengan istri dan anak-anaknya di Bandung.
"Keluarga saya di Bandung, sementara saya belum mudik. Setiap Lebaran, saya bertugas di kota lain. Kalau kangen keluarga, ya begini, hanya bisa video call," ujarnya saat ditemui di Pos Terpadu Pengamanan Mudik Lebaran 2025 di Rumah Makan Ampera Ciawi, Kabupaten Tasikmalaya, pada Rabu (2/4/2025).
Ia mengakui keinginannya untuk berkumpul bersama keluarga, seperti masyarakat lainnya. Namun, sebagai anggota kepolisian, tugas dan tanggung jawabnya dalam menjaga keamanan tetap menjadi prioritas.
"Tentu saya ingin berkumpul bersama keluarga, seperti orang lain. Tapi ini sudah menjadi tugas saya sebagai polisi," tuturnya.
Meskipun bukan anggota Satuan Lalu Lintas, anggota reserse tetap dilibatkan dalam pengamanan arus mudik, baik dengan pakaian dinas maupun berpakaian preman.
Kehadiran mereka di pos pengamanan bertujuan untuk mengantisipasi potensi gangguan keamanan serta memberikan rasa aman bagi para pemudik.