JAKARTA, NewsTasikmalaya.com - Menteri Pertahanan RI sekaligus presiden terpilih, Prabowo Subianto, mengadakan pertemuan dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin, di Istana Kremlin, Moskow, pada Rabu, 31 Juli.
Dalam pertemuan tersebut, Prabowo mengungkapkan bahwa ketahanan energi merupakan salah satu prioritasnya untuk periode 2024 hingga 2029.
Ia menyebutkan potensi kerja sama dengan Rusia dalam bidang energi nuklir, termasuk kemungkinan kolaborasi dalam reaktor modular dan reaktor utama.
"Di sektor energi nuklir, saya membahas kemungkinan kerja sama dengan berbagai institusi terkait, termasuk reaktor modular dan reaktor utama," ujar Prabowo.
Selain itu, Prabowo menyatakan minatnya untuk mengirim lebih banyak mahasiswa Indonesia ke Rusia, terutama di bidang kedokteran dan teknik.
Ia berencana untuk mengalokasikan anggaran khusus untuk program beasiswa tersebut.
"Jika memungkinkan, kami ingin mengirim putra-putri kami untuk melanjutkan pendidikan tinggi di bidang kedokteran dan teknik di Rusia. Saya berencana mengalokasikan anggaran khusus untuk program beasiswa ini," kata Prabowo.
Prabowo juga menyebutkan bahwa Indonesia saat ini kekurangan sekitar 160.000 dokter dan bertekad untuk mengatasi kekurangan tersebut selama masa jabatannya.
Selain itu, Putin berharap adanya peningkatan hubungan ekonomi dan perdagangan melalui perjanjian perdagangan bebas Eurasia-Indonesia, terutama menjelang perayaan 75 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Rusia pada tahun depan.
Sebelum pertemuan di Kremlin, Prabowo mengunjungi Ankara, Turki, pada Selasa, 30 Juli, untuk bertemu dengan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Pertemuan ini membahas kerja sama strategis di bidang pertahanan dan industri pertahanan.
Rusia dan Turki merupakan bagian dari rangkaian kunjungan internasional Prabowo, yang sebelumnya juga telah bertemu dengan Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dan Presiden Serbia, Aleksandar Vučić.