Ikuti Kami :

Disarankan:

Puluhan Rumah di Garut Selatan Terancam Akibat Longsor dan Pergeseran Tanah

Rabu, 11 September 2024 | 19:18 WIB
Puluhan Rumah di Garut Selatan Terancam Akibat Longsor dan Pergeseran Tanah
Puluhan Rumah di Garut Selatan Terancam Akibat Longsor dan Pergeseran Tanah. Foto: Istimewa

Hujan deras yang terus-menerus mengguyur wilayah Kabupaten Garut memicu bencana longsor dan pergeseran tanah di beberapa daerah di selatan, khususnya di Kecamatan Cisompet dan Cihurip.

GARUT, NewsTasikmalaya.com – Hujan deras yang terus-menerus mengguyur wilayah Kabupaten Garut memicu bencana longsor dan pergeseran tanah di beberapa daerah di selatan, khususnya di Kecamatan Cisompet dan Cihurip, pada Selasa-Rabu (10-11/9/2024).

Di Kecamatan Cisompet, pergeseran tanah terjadi di Kampung Gunung Bubut, Desa Cihaurkuning, yang mengakibatkan rumah milik Ucih mengalami kerusakan. Selain itu, di Kampung Cikaak, Desa Sindangsari, rumah milik Hendri dan Ikin juga rusak akibat fenomena serupa.

Camat Cisompet, Fahmi Prayoga, menyampaikan bahwa pergerakan tanah di daerah tersebut merupakan ancaman serius bagi keselamatan warga, mengingat potensi bencana yang lebih besar bisa terjadi sewaktu-waktu.

Sementara itu, di Kecamatan Cihurip, longsor terjadi di empat lokasi berbeda, dengan satu titik di Desa Cihurip dan tiga titik lainnya di Desa Jayamukti. 

Menurut Camat Cihurip, Ganjar Ahadiat Tursana, longsor di Desa Cihurip terjadi pada Selasa (10/9/2024) malam sekitar pukul 22.35, menghantam dinding rumah milik Sahri dan Kiki. 

"Diperkirakan kerugian akibat kejadian ini mencapai Rp30 juta, dan para korban kini mengungsi ke rumah kerabat terdekat," ujar Ganjar, seperti dikutip dari laman garutkab.go.id.

Di Desa Jayamukti, longsor melanda Kampung Langkob, Kampung Sukatani, dan Kampung Sikluk. Di Kampung Langkob, longsor menyebabkan robohnya Tebing Penahan Tanah (TPT) yang nyaris meruntuhkan rumah milik Rosid, dengan perkiraan kerugian sekitar Rp50 juta. Di Kampung Sukatani, TPT yang ambruk mengancam dua rumah milik Iin dan Enas, dengan potensi kerugian sekitar Rp25 juta.

Selain itu, longsor di Kampung Sikluk mengakibatkan jalan penghubung antara Kampung Sikluk dan Kampung Batara amblas, sehingga mengganggu aktivitas warga setempat. Kerugian akibat kerusakan infrastruktur ini diperkirakan mencapai Rp20 juta.

Pihak kecamatan telah mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana susulan. Warga diharapkan segera melaporkan kejadian bencana kepada aparat desa atau kecamatan untuk mengurangi risiko dan kerugian lebih lanjut.

 

Editor
Link Disalin