Ikuti Kami :

Disarankan:

Swing Voter Capai 40 Persen, Pilkada Kota Tasikmalaya Dinilai Masih Sangat Kompetitif

Selasa, 19 November 2024 | 21:07 WIB
Swing Voter Capai 40 Persen, Pilkada Kota Tasikmalaya Dinilai Masih Sangat Kompetitif
Swing Voter Capai 40 Persen, Pilkada Kota Tasikmalaya Dinilai Masih Sangat Kompetitif. Foto: NewsTasikmalaya.com/Istimewa.

Kontestasi Pilkada Kota Tasikmalaya semakin menarik perhatian dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 543.990 pemilih dan lima pasangan calon yang bertarung.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Kontestasi Pilkada Kota Tasikmalaya semakin menarik perhatian dengan jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) mencapai 543.990 pemilih dan lima pasangan calon yang bertarung.

Dinamika ini membuat sejumlah lembaga survei tertarik untuk menganalisis kekuatan setiap kandidat dan kecenderungan pemilih.  

Salah satu lembaga yang melakukan survei adalah Indonesian Politics Research & Consulting (IPRC). Direktur IPRC, M. Indra Purnama, menyebut tingginya jumlah kandidat di tengah DPT yang relatif kecil serta kehadiran calon perempuan menjadi daya tarik untuk mengkaji Pilkada ini.  

“Kami tertarik melakukan survei karena jumlah kandidat cukup banyak, ada pula kandidat perempuan yang ikut bertarung. Ini menjadi fenomena menarik untuk dianalisis,” ujar Indra yang didampingi Peneliti IPRC, Tedi Nurzaman, saat ditemui di Tasikmalaya, Selasa (19/11/2024).  

Hasil survei menunjukkan bahwa Pilkada Kota Tasikmalaya masih sangat kompetitif. Indra mengungkapkan bahwa swing voter atau pemilih yang belum menentukan pilihan masih mendekati angka 40 persen, menjadikan hasil pemilihan sangat sulit diprediksi.  

“Tidak ada pasangan calon yang dominan hingga 50 persen suara. Kemenangan akan ditentukan oleh gerakan calon, tim sukses, dan relawan dalam merebut hati pemilih, khususnya swing voter,” ujarnya.  

Swing voter terdiri dari pemilih kritis, kelompok masyarakat non-partisan, dan pemilih lainnya yang masih ragu-ragu. Bahkan, sekitar 50 persen dari pemilih yang sudah memiliki kecenderungan memilih pasangan tertentu masih mungkin mengubah pilihannya.  

Survei juga menemukan bahwa belum ada pasangan calon yang unggul signifikan di wilayah dengan jumlah pemilih besar. Selisih dukungan antar kandidat relatif tipis, sehingga pemenang Pilkada diperkirakan hanya membutuhkan suara di kisaran 30-35 persen untuk memenangkan pemilihan.  

Indra menekankan bahwa modal partai politik pendukung tidak selalu menjadi penentu utama. "Masyarakat Kota Tasikmalaya lebih memilih figur dibandingkan afiliasi partai," jelasnya.  

Ketika ditanya tentang hasil survei IPRC, Indra enggan membeberkan secara detail. Namun, ia mengungkapkan bahwa terdapat kandidat dengan tren peningkatan signifikan, sementara lainnya stagnan atau mengalami penurunan.  

“Kami akan merilis detail survei dalam waktu dekat. Namun, secara umum urutan kandidat kami tidak jauh berbeda dengan survei lembaga lain. Kontestasi tetap terbuka dan akan ditentukan hingga detik terakhir,” pungkas Indra.  

Dengan tingginya angka swing voter dan belum adanya kandidat yang unggul signifikan, Pilkada Kota Tasikmalaya menjadi ajang kompetisi yang sangat dinamis.

Keberhasilan para calon dalam menarik pemilih hingga hari pencoblosan akan menjadi faktor penentu kemenangan. Pilkada kali ini tidak hanya mencerminkan persaingan politik, tetapi juga menjadi ujian bagi para kandidat untuk meyakinkan masyarakat dengan program kerja mereka.

Editor
Link Disalin