Ikuti Kami :

Disarankan:

Tiga Rumah Warga di Cijeungjing Ciamis Terancam Longsor Susulan, Satu Keluarga Mengungsi

Kamis, 15 Mei 2025 | 21:06 WIB
Watermark
Tiga Rumah Warga di Cijeungjing Ciamis Terancam Longsor Susulan, Satu Keluarga Mengungsi. Foto: NewsTasikmalaya.com/Andri M.

Pascaambruknya rumah milik Tati (50), warga Dusun Karangkamulyan RT 10 RW 03, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis akibat pergeseran tanah saat hujan deras pada Kamis (8/5/2025) sore, tiga rumah warga lain kini terancam longsor susulan.

CIAMIS, NewsTasikmalaya.com - Pascaambruknya rumah milik Tati (50), warga Dusun Karangkamulyan RT 10 RW 03, Desa Karangkamulyan, Kecamatan Cijeungjing, Kabupaten Ciamis akibat pergeseran tanah saat hujan deras pada Kamis (8/5/2025) sore, tiga rumah warga lain kini terancam longsor susulan.

Tiga rumah yang terdampak milik warga bernama Sendi, Kristia, dan Udin Lukman. Ketiganya berada di sekitar lokasi rumah Tati yang kini sudah rata dengan tanah. Rumah milik Sendi menjadi yang paling terdampak dan telah dikosongkan karena posisinya berada tepat di bawah tebing setinggi 20 meter yang mengalami keretakan tanah.

“Tebing di atas rumah sudah retak-retak. Karena khawatir longsor susulan, kami sekeluarga memilih mengungsi ke rumah saudara sejak Rabu (14/5),” ujar Sendi saat ditemui Kamis (15/5/2025).

Menurut Kepala Desa Karangkamulyan, Uus Jalu Uswandi, atau akrab disapa Kuwu Anom, kekhawatiran warga cukup beralasan. Retakan tanah terlihat jelas di lereng tebing yang berada di bawah jalur rel kereta api Ciamis–Banjar. Jika hujan deras terus terjadi, bukan hanya pemukiman warga yang terancam, tetapi juga jalur rel yang bisa membahayakan perjalanan kereta api.

“Kami sudah laporkan kondisi ini ke pihak PT KAI karena longsor besar bisa mengancam keselamatan warga dan operasional kereta,” kata Kuwu Anom di lokasi kejadian, Kamis (15/5/2025).

Ia juga menjelaskan bahwa penyebab longsor tidak hanya faktor hujan lebat, tetapi juga akibat luapan air dari saluran di bawah rel kereta. Air yang meluap ke lahan milik PT KAI kemudian mengalir deras ke area permukiman warga di bawahnya, memicu pergeseran tanah dan ambruknya rumah warga.

Hingga kini, dua kepala keluarga (KK) sudah mengungsi, yaitu keluarga Tati yang terdiri dari 8 jiwa, serta keluarga Sendi dengan 4 jiwa.

Ketua DPRD Kabupaten Ciamis, H. Nanang Permana, SH., MH., yang meninjau langsung lokasi bencana pada Kamis (15/5/2025), menyerahkan bantuan kepada empat KK terdampak, satu rumah yang sudah ambruk dan tiga rumah yang masih terancam.

Nanang juga menyatakan akan memanggil pihak PT KAI untuk memberikan penjelasan terkait saluran air yang diduga menjadi pemicu longsor. Ia berharap PT KAI segera mengambil langkah antisipasi untuk mencegah bencana serupa.

“Kalau tidak segera direspons, dikhawatirkan warga menjadi antipati. Apalagi jalur rel ini berada di kawasan rawan longsor,” tegas Nanang.

Pemerintah desa bersama warga saat ini terus memantau kondisi tebing dan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk upaya mitigasi bencana lebih lanjut.

Editor
Link Disalin