Prakiraan Cuaca Kota Tasikmalaya Hari Ini, Selasa 17 Juni 2025
Berikut adalah informasi cuaca terkini untuk wilayah Kota Tasikmalaya dan sekitarnya.
TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com – Sehari setelah resmi dilantik, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya, Viman Alfarizi Ramadhan dan Diky Chandra, langsung dihadapkan dengan aksi unjuk rasa dari puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya. Aksi ini digelar di depan Gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (4/3/2025) siang.
Sebelum tiba di lokasi utama, para mahasiswa lebih dulu melakukan orasi di Simpang Jati, kemudian bergerak menuju Gedung DPRD sekitar pukul 11.00 WIB. Aksi ini bertepatan dengan momen serah terima jabatan (sertijab) Wali Kota Tasikmalaya periode 2025-2030 yang berlangsung pada hari yang sama.
Koordinator aksi, Agus Salim, menyampaikan bahwa unjuk rasa ini bertujuan untuk mendesak Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tasikmalaya yang baru dilantik agar segera menangani berbagai persoalan krusial di Kota Tasikmalaya.
"Kami terus mengadvokasi berbagai permasalahan yang selama ini belum terselesaikan. Kami ingin Wali Kota yang baru segera mengambil langkah konkret," tegas Agus.
Salah satu isu utama yang menjadi sorotan mahasiswa adalah penerapan Peraturan Daerah (Perda) Tata Nilai yang dinilai belum berjalan optimal. Agus mengkritisi bagaimana perda ini kerap dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk melakukan aksi sweeping secara sepihak.
"Seharusnya, kewenangan menegakkan perda ada di tangan Satpol PP, bukan kelompok tertentu. Kami berharap tagline Harapan Baru, Tasik Maju benar-benar diwujudkan, bukan sekadar retorika yang berakhir dengan Tasik Bau atau Tasik Halu," sindirnya.
Selain itu, para mahasiswa juga menyampaikan sepuluh tuntutan, di antaranya penyelesaian masalah sampah yang masih menjadi persoalan besar di Kota Tasikmalaya serta maraknya parkir liar yang semakin tak terkendali.
"Kami menuntut wali kota untuk tegas dalam menangani masalah ini. Kami juga siap mengawal agar program kerja yang dijanjikan benar-benar terlaksana," lanjut Agus.
Tak tinggal diam, Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi bersama Wakilnya, Diky Chandra, turun langsung menemui massa aksi. Didampingi beberapa kepala dinas, Viman menegaskan bahwa dalam 100 hari pertama kepemimpinannya, ia akan fokus pada peningkatan layanan publik serta penyelesaian persoalan mendesak seperti sampah dan keamanan dari aksi geng motor.
"Soal Perda Tata Nilai yang menjadi sorotan, kami akan melakukan kajian ulang agar aturan ini tidak disalahgunakan atau menjadi alat kepentingan tertentu. Sosialisasi perda juga harus diperbaiki agar masyarakat memahami aturan dengan jelas," ujar Viman.
Menanggapi masalah sampah yang menjadi keluhan utama warga, Viman menyatakan kesiapannya untuk mengambil langkah konkret dalam mengelola limbah perkotaan.
"Saat ini, produksi sampah dari hulu mencapai 300 ton, sementara yang berhasil ditangani di hilir hanya 260 ton. Artinya, masih banyak sampah yang harus diangkut ke TPA. Kami akan memperkuat peran TPST agar pengelolaan sampah lebih efektif dan mengurangi risiko banjir," paparnya.
Ia juga menegaskan komitmennya dalam menangani pencemaran lingkungan dengan menata kembali sistem pengelolaan limbah industri dan rumah tangga.
"Kami akan memastikan adanya intervensi di TPST dan pengelolaan limbah (IPAL) agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat," tutupnya.
Aksi demonstrasi ini menjadi ujian awal bagi Viman-Diky dalam menjalankan kepemimpinan mereka. Masyarakat kini menunggu bagaimana kebijakan yang akan diambil dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang disoroti mahasiswa.
