Ikuti Kami :

Disarankan:

Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Tasikmalaya: Hindari Berteduh di Bawah Pohon Lapuk

Kamis, 14 November 2024 | 18:39 WIB
Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Tasikmalaya: Hindari Berteduh di Bawah Pohon Lapuk
Waspada Cuaca Ekstrem, BPBD Kota Tasikmalaya: Hindari Berteduh di Bawah Pohon Lapuk. Foto: NewsTasikmalaya.com/Tian K.

Cuaca ekstrem yang melanda Kota Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir, dengan hujan deras disertai angin kencang, berpotensi membahayakan warga. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

TASIKMALAYA, NewsTasikmalaya.com - Cuaca ekstrem yang melanda Kota Tasikmalaya dalam beberapa hari terakhir, dengan hujan deras disertai angin kencang, berpotensi membahayakan warga. Untuk itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Tasikmalaya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, terutama saat beraktivitas di luar ruangan.

Imbauan tersebut dikeluarkan setelah peristiwa pohon tumbang yang terjadi di Kompleks Olahraga Dadaha pada Kamis (14/11/2024) siang. Akibat hujan lebat dan angin kencang, beberapa pohon di kawasan tersebut tumbang dan menimpa gerobak pedagang kaki lima (PKL), kabel listrik, serta motor yang terparkir di sekitar Alun-Alun Dadaha.

Kepala BPBD Kota Tasikmalaya, Ucu Anwar, menyarankan warga untuk berhati-hati, terutama saat cuaca buruk.

“Jika hujan deras terus mengguyur, saya imbau agar aktivitas luar ruangan dihentikan dan hindari berteduh di bawah pohon yang sudah lapuk atau rapuh,” kata Ucu di lokasi kejadian.

Selain itu, Ucu mengungkapkan bahwa BPBD Kota Tasikmalaya telah mengeluarkan Surat Keputusan (SK) Walikota tentang siaga darurat hidrometeorologi, mengingat cuaca ekstrem yang terjadi saat ini.

Bahkan, Pj. Gubernur Jawa Barat juga telah mengeluarkan SK terkait hal tersebut untuk meningkatkan kewaspadaan di seluruh wilayah.

Mengenai peristiwa pohon tumbang yang terjadi di Dadaha, Ucu mengungkapkan bahwa hal ini bukan pertama kalinya terjadi.

"Sejak dua tahun lalu, bahkan sebelum pandemi Covid-19, kami sudah melakukan identifikasi dan inventarisasi pohon-pohon yang berpotensi tumbang," ujarnya.

Ia juga menambahkan bahwa BPBD telah menyarankan dinas teknis untuk segera melakukan pemangkasan atau peremajaan pohon yang berisiko tumbang.

Namun, hingga saat ini, kata Ucu, belum ada tindakan konkret dari dinas terkait untuk menanggulangi pohon-pohon berisiko tersebut.

"Kami harap ada respons dari dinas teknis agar masalah ini bisa segera ditangani, sehingga tidak merepotkan masyarakat dan petugas dalam memberikan pelayanan terbaik," pungkasnya.

Editor
Link Disalin