CIAMIS, NewsTasikmalaya.com – Memasuki bulan suci Ramadhan yang dimulai pada Sabtu (1/3/2025), Satpol PP Kabupaten Ciamis mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko kebakaran. Imbauan ini sekaligus menjadi bagian dari peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-106 Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan.
Kasatpol PP Ciamis, Uga Yugaswara, S.Sos., M.Si., bersama Kabid Damkar dan Penyelamatan, Fery Rochwandi, S.H., M.Si., menyampaikan lima langkah pencegahan yang perlu diperhatikan warga selama Ramadan guna menghindari insiden kebakaran:
1. Jangan meninggalkan kompor menyala saat memasak untuk sahur dan berbuka.
2. Hindari penggunaan steker bertumpuk dan pastikan peralatan listrik sesuai standar keselamatan.
3. Waspada terhadap benda mudah terbakar, terutama di area dapur dan tempat ibadah.
4. Cek kondisi kabel listrik dan hindari penggunaan elektronik secara berlebihan.
5. Pastikan instalasi gas aman, periksa kemungkinan kebocoran, dan cabut regulator saat meninggalkan rumah.
Jika terjadi keadaan darurat, masyarakat diimbau segera menghubungi layanan cepat tanggap kebakaran di call center 112.
Musim Hujan Bukan Jaminan Bebas Kebakaran
Meskipun saat ini masih dalam musim hujan dan hujan sering turun di sore hari, bencana kebakaran tetap berisiko terjadi. Dalam beberapa hari terakhir, dua insiden besar telah mencatat kerugian yang tidak sedikit.
Pada Kamis (27/2/2025) malam, kebakaran hebat melanda Blok A Pasar Manis Ciamis, menghanguskan 14 kios pakaian dan grosir beserta seluruh isinya. Kebakaran yang terjadi hanya dua hari menjelang Ramadan ini diperkirakan menyebabkan kerugian hingga miliaran rupiah. Dugaan awal menyebutkan bahwa kebakaran berasal dari korsleting listrik.
Tak berselang lama, pada Sabtu (1/3/2025) pagi, sebuah penggergajian kayu di Desa Neglasari, Kecamatan Pamarican, juga mengalami kebakaran. Api melahap tumpukan kayu serta mesin gergaji, dengan total kerugian mencapai Rp130 juta. Penyebabnya diduga berasal dari puntung rokok yang mengenai serbuk gergaji.
Kedua insiden tersebut menjadi pengingat penting bagi warga untuk lebih waspada dalam menjaga keamanan lingkungan, terutama selama Ramadan, ketika aktivitas memasak dan penggunaan listrik cenderung meningkat.